Wednesday, December 7, 2016

Suamiku ^^

Suamiku,
engkau tahu hal apa yang sulit kulakukan?
Bukan menyiapkan makanan untukmu, bukan mencuci bajumu, bukan pula membersihkan rumah agar terlihat lebih bersih sebagaimana mestinya.
Tetapi hal yang paling sulit kulakukan ialah menerjemahkanmu dalam bahasa.

Bagaimana mungkin diriku sanggup menerjemahkanmu dalam kata-kata,
sedang tatapanmu ialah pandangan cinta,
dekapanmu ialah pelukan cinta,
kecupanmu ialah ciuman cinta,
dan bukankah cinta itu tak bisa dilukiskan bahkan dengan seribu bahasa hanya mampu kuterjemahkan dalam rasa.

Suamiku,
kata-kata hanyalah mengartikan apa yang melintas dalam logika, sedangkan kecintaanku padamu sudah merasuk dalam jiwa.

Bahasa terlalu sederhana untuk menafsirkan kecintaan yang sudah menyatu dalam debar jantung, menjadi napas yang menghidupkan. Menjadi kenyataan terbaik dalam bersyukur atas karunia cinta yang berikan oleh Sang Maha Pemberi rasa

Biarlah rasa cinta dalam jiwaku menjadi sebuah rahasia, sehingga hanya perbuatan mencintaku yang mejadi petanda bahwa telah kusediakan hidupku untuk menjadi pendamping hidupmu dalam merengkuh manisnya bahagia.

Terima kasih atas kesediaan mu memilihku sebagai karib rumah tangga, InsyaAllah aku berjanji akan berusaha menjadi teman hidup sebaik mungkin, yang setia mendampingimu dalam keadaan apapun.
Semoga kamu selalu bersabar dalam mengingatkanku akan semua hal, karena aku orang yang cepat lupa :D maapin ya ^^


~H+4 after wedding~

Monday, October 3, 2016

"Dibelahan BUMI"

Dibelahan bumi manapun engkau berada mohon jaga selalu kesehatanmu baik dari segi jasad,hati bahkan iman. Jadilah dirimu sendiri dan jagalah dirimu itu dari segala yang haram.
.
.

jika kau merindukan seseorang yang belum pantas kau rindukan, maka segeralah Istighfar.
.
.
.
Dan ingatlah jangan menyebut nama seseorang didalam doamu dan kau meminta agar dipersatukan dengan nya dengan pinta yg seolah2 memaksa,
sebab belum tentu seseorang itu juga menyebut namamu dan itu mungkin akan sangat menyakitkan andai kau tau.
.
.
.

pintalah pada Robbmu yang terbaik menurutNya. Bukan menurutmu.
.
.
Sebab semua sudah tertulis di lauhil mahfuz dan akan sangat menyakitkan bagi seseorg yg tertulis untukmu di lauhil mahfuz itu jika kau mengingat bahkan merindukan orang lain.

Jaga selalu apa yang sepantasnya kau jaga, akupun jg senantiasa berusaha menjaga apa yang sepantasnya aku jaga, seutuhnya bahkan sepenuhnya. .
.
.
Dan jika saat ini kau tidak mengingat siapapun bahkan tidak merindukan siapapun maka ucaplah syukur pada Robbmu.

Semoga engkau tetap bertahan hingga masa indahmu datang dan menjawab semua pertanyaanmu "siapakah? dimanakah dan kapankah?ingatkan pada hati.
jangan terlalu khawatir, karna sesuatu yang memang untukmu selamanya akan tetap untukmu,sebab yang paling perlu engkau persiapkan hanya lah bekal bukan hanya untuk di dunia yang fana ini tapi juga untuk alam yg kekal,"sehidup sesurga" dua kata ini sudah lebih dari cukup untuk dijadikan sebuah tujuan.


Sunday, August 14, 2016

Sosial dan Cinta

Sederhananya hidup bersosial penuh akan cinta. Setiap waktunya yang berlalu hatinya senantiasa disirami akan kasih sayang dan penghormatan…

Sebercak keindahan akhlak yang terpancar dari kemurnian cinta didalam hati. Bukan untuk disegani ataupun ditakuti tapi hanya karena ingin saling mengasihi…

Sederhana akhlaknya, lembut tindak tanduknya, dan begitu hangat kosa kata yang dilemparkan untuk orang-orang dilingkup kehidupannya…

Sebab tahu pembuatan ikatan keakraban dengan cinta itu lebih lah berkekal dari pada hanya karena harta, kedudukan dan golongan saja. Allah senantiasa sertakan akhlak yang santun beriringan dalam hidupnya…

Begitu hati-hati dalam bertindak, begitu tenang dalam berpikir dan begitu tulus mengungkapkan kedermawanannya dalam cinta. Sebab tahu apa yang ditumbuhkannya didalam hati orang lain maka buahnya juga pastilah manis…

Jadi pribadi yang lemah lembut sehingga ketika orang lain didekatnya, orang lain tidak merasa takut ataupun bahaya…

Ditampak kan dari tutur kata dan ramah tamah pribadinya begitu juga orang lain yang dihadapinya akan memperlakukannya dengan demikian pula. Seperti hukum cermin apa yang ada dihadapannya maka itu pula yang akan dinampak kan kembali…

Sifat tawadhu'nya ia tunjukan tak hanya kepada yang lebih berusia tapi kepada anak muda bibit bangsa dia juga hormati mereka. Dengan caranya yang sederhana tanpa tipu sehingga membuat mereka tersenyum dengan tindakannya

Begitu pula dengan ilmu cinta. Bagaimana dia dipandang begitu pula kelak rumus cerminannya. Jika engkau pandang begitu maka begitu pula dia akan memandang dirimu

Boleh jadi mencintai sebab penampakan dari parasnya yang menawan, tapi jika hanya itu sumbernya maka engkau akan dicintai karenanya paras juga yang lambat laun sumber ketertarikannya akan memudar seiring berjalannya waktu melewatimu

Boleh jadi mencintai sebab uang dari kejayaan kekayaan, tapi jika hanya itu yang menjadi tambang kebahagiaannya maka engkau akan dicintai karenanya yang lambat laun juga akan sampai masa pasang kejayaan dari tambangnya.

Tapi apa bila agama lah yang jadi sebab tumbuhnya cinta itu maka keagungan dan kehormatannya akan senantiasa bersama sampai kesyurga-Nya.








Friday, July 1, 2016

Zakat Fitrah

Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh..
Alhamdulillah masih dibulan Ramadhan yang tercinta ini....
Kali ini mau membahas Zakat Fitrah ^^


Ibnu Umar ra berkata: “Rasulullah saw mewajibkan zakat fitrah satu sha’ kurma atau gandum pada budak, orang merdeka, lelaki perempuan, anak kecil dan orang dewasa dari ummat Islam dan memerintahkan untuk membayarnya sebelum mereka keluar untuk sholat ‘ied.  ( Mutafaq alaih ).

Hadis riwayat Ibnu Umar ra. Bahwa Rasulullah saw. memerintahkan agar zakat fitrah diberikan sebelum manusia berangkat untuk salat Ied.  (Shahih Muslim No.1645)
Zakat Fitrah harus diberikan sebelum shalat ‘ied. Misalnya 1 atau 2 hari sebelum shalat ‘ied. Jika lewat dari shalat ‘ied, maka jatuhnya sebagai sedekah.

Dari Ibnu Abbas ra bahwa Rasulullah SAW mewajibkan zakat fitrah sebagai pembersih bagi orang yang berpuasa dari perkataan yang tidak berguna dan kotor, dan sebagai makanan bagi orang-orang miskin. Maka barangsiapa yang mengeluarkannya sebelum sholat, ia menjadi zakat yang diterima dan barangsiapa mengeluarkannya setelah sholat, ia menjadi sedekah biasa. Riwayat Abu Dawud dan Ibnu Majah.

Yang menunjukkan waktu afdhol adalah hadits Ibnu 'Abbas radhiyallahu 'anhuma, ia berkata, "Barangsiapa yang menunaikan zakat fithri sebelum shalat maka zakatnya diterima dan barangsiapa yang menunaikannya setelah shalat maka itu hanya dianggap sebagai sedekah di antara berbagai sedekah."
(HR. Abu Daud no. 1609 dan Ibnu Majah no. 1827)

Sedangkan dalil yang menunjukkan waktu dibolehkan yaitu satu atau dua hari sebelum adalah disebutkan dalam shahih Al Bukhari,
"Dan Ibnu 'Umar radhiyallahu 'anhuma memberikan zakat fithri kepada orang-orang yang berhak menerimanya dan dia mengeluarkan zakatnya itu sehari atau dua hari sebelum hari Raya 'Idul Fithri." (HR. Bukhari no. 1511)

Lalu bagaimana dengan mereka yg sudah mengeluarkan zakat fitrah pada awal waktu Ramadhan?

InsyaAllah (dibolehkan) zakat fitrah untuk dikeluarkan pada awal Ramadhan, dengan catatan orang yang telah menerima fitrah darinya tetap dalam keadaan mustahiq (berhak menerima zakat) dan mukim saat waktu wajib.

Jika saat wajib orang yang menerima fitrah dalam keadaan kaya atau musafir maka wajib mengeluarkan kembali.

wallahu a'lam 

Mahram

Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh :)
Untuk mempermudah, terlebih dahulu kita bahas mengenai mahram itu sendiri dulu aja, bagaimana? :)
Mahram (huruf mim dan ra' dibaca fathah) artinya orang yang haram dinikahi karena sebab tertentu. Adapun mahram dibagi menjadi tiga kelompok; mahram karena nasab (keturunan), mahram karena sepersusuan, mahram karena pernikahan.

Kelompok yang pertama (mahram karena keturunan) 

telah dijelaskan dalam firman Allah surat An-Nisa: 23, Terdapat tujuh golongan, yaitu: Ibu, nenek dan seterusnya ke atas, baik jalur laki-laki maupun wanita. Anak perempuan (putri), cucu perempuan, dan seterusnya, ke bawah baik dari jalur laki-laki-laki maupun perempuan. Saudara perempuan sekandung, seayah atau seibu. Saudara perempuan bapak (bibi), saudara perempuan kakek (bibi orang tua) dan seterusnya ke atas baik sekandung, seayah atau seibu. Saudara perempuan ibu (bibi), saudara perempuan nenek (bibi orang tua) dan seterusnya ke atas baik sekandung, seayah atau seibu. Putri saudara perempuan (keponakan) sekandung, seayah atau se-ibu, cucu perempuannya dan seterusnya ke bawah, baik dari jalur laki-laki maupun wanita. Putri saudara laki-laki (keponakan) sekandung, seayah atau seibu, cucu perempuannya dan seterusnya ke bawah baik dari jalur laki-laki maupun wanita.

Kelompok yang kedua ada tujuh golongan juga, sama persis seperti di atas, namun hubungannya karena sepersusuan, Yang menurut para Ulama yakni satu ibu susuan, dengan minimal disusui 5 kali sampai kenyang atau lebih dari itu. Maka selama anak tersebut masih belum berumur dua tahun, anak yang disusui tersebut sudah menjadi anak ibu yang menyusuinya beserta suaminya, dan semua anaknya dari suaminya dan selainnya telah menjadi saudara anak yang disusui, dan semua anak suaminya menjadi saudaranya pula.

"Hal-hal dari hubungan persusuan diharamkan sebagaimana hal-hal tersebut diharamkan dari hubungan nasab."
(HR. Bukhai: 2645).

Adapun kelompok yang ketiga, jumlahnya 4 golongan.
yang pertama, berdasarkan surat An Nisa: 22, yaitu : Istri bapak (ibu tiri), istri kakek dan seterusnya ke atas. kedua, bedasarkan surat An Nisa: 23, yaitu : Istri anak, istri cucu dan seterusnya ke bawah. ketiga, berdasarkan surat An Nisa: 23, yaitu : Ibu mertua, ibunya dan seterusnya ke atas. keempat, berdasarjan surat An Nisa: 23, yaitu : Anak perempuan istri dari suami lain (anak tiri/rabibah), cucu perempuan istri baik dari keturunan rabibah maupun dari keturunan rabib (anak lelaki istri dari suami lain)
Wallahu a'lam bisshawab.


Wednesday, June 29, 2016

HIJRAH pembuhuh 100 Jiwa

  • (ditulis oleh: Al-Ustadz Abu Muhammad Harits)


  • Kisah ini pernah terjadi di zaman Bani Israil dahulu kala. Nabi n menceritakannya kepada umatnya agar menjadi pelajaran berharga dan teladan dalam kebaikan.

    Al-Imam Al-Bukhari dan Muslim rahimahumallah meriwayatkan dari Abu Sa’id Al-Khudri, Sa’id bin Malik bin Sinan c, bahwa Nabi n bersabda:

    Dahulu, di zaman orang-orang sebelum kalian, ada seorang laki-laki yang telah membunuh 99 jiwa. Dia pun bertanya tentang orang yang paling alim di muka bumi ketika itu, lalu ditunjukkan kepadanya tentang seorang rahib (pendeta, ahli ibadah). Maka dia pun mendatangi rahib tersebut lalu mengatakan bahwa sesungguhnya dia telah membunuh 99 jiwa, apakah ada taubat baginya?
    Ahli ibadah itu berkata: “Tidak.” Seketika laki-laki itu membunuhnya. Maka dia pun menggenapi dengan itu (membunuh rahib) menjadi 100 jiwa. Kemudian dia menanyakan apakah ada orang yang paling alim di muka bumi ketika itu? Lalu ditunjukkanlah kepadanya tentang seorang yang berilmu. Maka dia pun mengatakan bahwa sesungguhnya dia telah membunuh 100 jiwa, apakah ada taubat baginya? Orang alim itu berkata: “Ya. Siapa yang menghalangi dia dari taubatnya? Pergilah ke daerah ini dan ini. Karena sesungguhnya di sana ada orang-orang yang senantiasa beribadah kepada Allah, maka beribadahlah kamu kepada Allah bersama mereka. Dan jangan kamu kembali ke negerimu, karena negerimu itu adalah negeri yang buruk/jahat.” Maka dia pun berangkat. Akhirnya, ketika tiba di tengah perjalanan datanglah kematian menjemputnya, (lalu dia pun mati). Maka berselisihlah malaikat rahmat dan malaikat azab tentang dia.

    Malaikat rahmat mengatakan: “Dia sudah datang dalam keadaan bertaubat, menghadap kepada Allah dengan sepenuh hatinya.” Sementara malaikat azab berkata: “Sesungguhnya dia belum pernah mengerjakan satu amalan kebaikan sama sekali.” Datanglah seorang malaikat dalam wujud seorang manusia, lalu mereka jadikan dia (sebagai hakim pemutus) di antara mereka berdua. Maka kata malaikat itu: “Ukurlah jarak antara (dia dengan) kedua negeri tersebut. .”
    Maka ke arah negeri mana yang lebih dekat, maka dialah yang berhak membawanya.” Lalu keduanya mengukurnya, dan ternyata mereka dapatkan bahwa orang itu lebih dekat kepada negeri yang diinginkannya. Maka malaikat rahmat pun segera membawanya.


  • Kata rawi: Kata Qatadah: Al-Hasan mengatakan: “Disebutkan kepada kami, bahwa ketika kematian datang menjemputnya, dia busungkan dadanya (ke arah negeri tujuan).” Hadits ini menceritakan kepada kita tentang orang yang telah membunuh 99 jiwa lalu dia menyesal dan bertaubat serta bertanya tentang ahli ilmu yang ada ketika itu. Kemudian ditunjukkan kepadanya seorang ahli ibadah.

    Ternyata ahli ibadah itu hanyalah ahli ibadah, tidak mempunyai ilmu. Rahib tersebut menganggap besar urusan itu sehingga mengatakan: “Tidak ada taubat bagimu.” Laki-laki pembunuh itu marah lantas membunuh ahli ibadah tersebut. Lengkaplah korbannya menjadi 100 jiwa.

    Kemudian dia tanyakan lagi tentang ahli ilmu yang ada di masa itu. Maka ditunjukkanlah kepadanya seorang yang alim. Lalu dia bertanya, apakah ada taubat baginya yang telah membunuh 100 jiwa? Orang alim itu menegaskan: “Ya. Siapa yang bisa menghalangimu untuk bertaubat? Pintu taubat terbuka lebar. Tapi pergilah, tinggalkan negerimu menuju negeri lain yang di sana ada orang-orang yang beribadah kepada Allah l, dan jangan pulang ke kampungmu, karena negerimu adalah negeri yang buruk.” Akhirnya, lelaki itu pun pergi berhijrah. Dia berangkat meninggalkan kampung halamannya yang buruk dalam keadaan sudah bertaubat serta menyesali perbuatan dan dosa-dosanya. Dia pergi dengan satu tekad meninggalkan dosa yang dia lakukan, memperbaiki diri, mengisi hari esok dengan amalan yang shalih sebagai ganti kezaliman dan kemaksiatan yang selama ini digeluti.

    Di tengah perjalanan menuju kampung yang baik, dengan membawa segudang asa memperbaiki diri, Allah l takdirkan dia harus mati.

    Takdir dan kehendak Allah l jua yang berlaku. Itulah rahasia dari sekian rahasia Allah Yang Maha Bijaksana. Tidak mungkin ditanya mengapa Dia berbuat begini atau begitu. Tetapi makhluk-Nya lah yang akan ditanya, mengapa mereka berbuat begini dan begitu. Allah l Maha melakukan apa saja yang Dia inginkan.

  • Semua yang ada di alam semesta, baik yang terlihat maupun tidak terlihat adalah milik Allah k, ciptaan-Nya dan di bawah pengawasan serta pengaturan-Nya. Dia Yang menentukan setiap perbuatan seorang hamba, 50.000 tahun sebelum Dia menciptakan langit dan bumi. Dia yang memberikan perangkat kepada seorang hamba untuk melakukan sesuatu. Dia pula yang memberi taufiq kepada hamba tersebut ke arah apa yang telah ditakdirkan-Nya.

    Pembunuh 100 jiwa itu, adalah salah satu dari makhluk ciptaan Allah l. Dia ada di bawah kehendak dan kendali Allah l. Ketentuan dan takdir Allah l sudah pasti berlaku pula atasnya. Perbuatan zalim yang dikerjakannya adalah takdir Allah l. Taubat dan penyesalan yang dia rasakan dan dia inginkan adalah takdir dari Allah l. Alangkah beruntungnya dia. Tapi kalau begitu, zalimkah Allah l? Kejamkah Dia kepada hamba-Nya?

    Jawabnya sudah pasti, tidak. Sama sekali tidak. Dari sisi manapun, Dia bukanlah Dzat yang zalim.

    Apakah kezaliman itu? Kezaliman adalah berbuat sesuatu pada hal-hal yang bukan miliknya. Atau meletakkan sesuatu tidak pada tempatnya.

    Siapakah Allah l? Dan siapakah kita? Milik siapakah kita?

    Kita milik Allah l. Dia-lah Yang telah menciptakan dan mengatur kita. Dia Maha Tahu yang tepat bagi hamba-Nya. Dia Maha Bijaksana, Dia meletakkan segala sesuatu sesuai pada tempatnya. Dia Maha Tahu apa yang diciptakan-Nya. Dia Maha Tahu apa yang terbaik bagi ciptaan-Nya. Allahu Akbar.

    Lelaki itu meninggal dunia. Dia mati dalam keadaan belum ‘beramal shalih’ sekali pun. Dia hanya punya tekad memperbaiki diri, bertaubat dari semua kesalahan. Hal itu terwujud dari keinginannya bertanya kepada mereka yang dianggap berilmu: Apakah ada taubat baginya? Semua itu tampak dari tekadnya pergi meninggalkan masa lalu yang kelam, menyongsong cahaya hidayah dan kebaikan.

    Alangkah besar karunia Allah l kepada dirinya. Alangkah besar rahmat Allah l kepada para hamba-Nya. Tetapi alangkah banyak manusia yang tidak mengetahui bahkan tidak mensyukuri nikmat tersebut.

  • Sungguh, andaikata kezaliman-kezaliman yang dikerjakan oleh Bani Adam ini harus diselesaikan dengan azab dan siksa di dunia, niscaya tidak akan ada lagi satu pun makhluk yang melata di atas muka bumi ini. Sungguh, seandainya kemurkaan Allah l yang lebih dahulu daripada rahmat-Nya, niscaya tidak akan pernah ada rasul yang diutus, tidak ada Kitab Suci yang diturunkan. Tidak ada ulama dan orang shalih serta berilmu yang memberi nasihat, peringatan, dan bimbingan. Bahkan tidak akan ada satu pun makhluk yang melata di muka bumi ini.

    Allah l berfirman: “Dan kalau sekiranya Allah menyiksa manusia disebabkan usahanya, niscaya Dia tidak akan meninggalkan di atas permukaan bumi suatu makhluk yang melata pun akan tetapi Allah menangguhkan (penyiksaan) mereka, sampai waktu yang tertentu; maka apabila datang ajal mereka, maka sesungguhnya Allah adalah Maha Melihat (keadaan) hamba-hamba-Nya.” (Fathir: 45)

Karna Allah


seseorang yang sayang karna ALLAH akan selalu menundukkan pandangan terhadap
hal-hal yang tak pantas untuknya.

seseorang yang mencintaimu karena ALLAH
akan selalu menjaga ucapannya,karna ia takut ALLAH murka karena telah melukai hati pasangannya.

seseorang yang beriman kepada ALLAH menjaga dirinya dan orang-orang yang di sayanginya dari dosa,dan selalu berhati-hati dalam setiap langkah langkahnya.

seseorang yang mengingtkan ALLAH akan selalu memenuhi relung relung rumah dan hati kekasihnya dengan kalam kalam ALLAH yang menyejukkan.

seseorang yang mencintai karena ALLAH tak pernah bertengkar terlalu lama, tak pernah bersilisih terlalu dalam, krena ia menyadari bahwa kebahagiaan pasangannya adalah kebahgiaan dirinya juga.


Dan Allah Maha Luas (pemberianNya) dan Maha Mengetahui." (QS. An Nuur (24) : 32). ALLAH akan memberi yang kau butuhkan bukan yang kau inginkan

jika menurut-NYA ia baik untuk agamamu,
ALLAH akan menuntun langkahmu ke jalan yang di laluinya

jika menurut-NYA ia baik untuk duniamu,
ALLAH akan mempertemukanmu di tempat yang semestinya

jika menurut-NYA ia baik untuk akhiratmu,ALLAH akan menyatukan jiwa kalian berdua, di masa dan keadaan yang tak pernah kau duga sebelumnya

pada saatnya,matamu akan menatap mata yang begitu menyayangimu.tanganmu akan mengenggam tangan yang di halalkan bagimu.hatimu akan berlabuh pada hati yang menyejukkan jiwamu

ALLAH akan memberi apa yang kau butuhkan,bukan apa yang kau inginkan.
ALLAH lebih mengetahui apa yang lebih baik untukmu,untuk kebaikan dunia dan akhiratmu.





Wednesday, June 22, 2016

Kenali Hatinya

Jika ingin memahami wanita, maka kenali hatinya...

Sebab cinta itu dirasa oleh hati, bukan logika yang bisa bikin sakit hati.

Dalam berumah tangga harus bisa saling memahami, apalagi memahami sosok yang bernama wanita.
Engkau akan mudah berinteraksi dengannya, jika dirimu bisa mengambil hatinya, wanita sangat menyukai perhatian dari sosok yang ia cintai.
Pemberian kesetiaan yang sederhana, ataukah kata-kata yang menenangkan jiwa, mungkin itu saja sudah cukup untuk membuatnya bahagia.

Seorang suami alangkah baiknya belajar bagaimana Rumah tangganya Rasulullah saw. Belajar dari segi perhatian Rasulullah saw. terhadap urusan rumah tangganya dan Belajar bagaimana kasih sayang yang Rasulullah saw. Berikan untuk istri dan anak-anaknya.

Begitupun seorang istri yang baik harus bisa belajar bagaimana memahami suaminya. Belajar ridho dengan kondisi yang Allah beri dan belajar menerima kekurangan yang ada pada suami. Karena penting ketaatannya seorang istri kepada suaminya yang sholeh.

Karena hakikatnya sosok wanita yang baik lagi mencintai suaminya tak akan peduli dengan sesuatu yang bernilai materi, sederhana dan seadanya saja sudah cukup. Alhamdulillah, baginya asalkan ketataan pada-Nya terjaga dan kepercayaan yang diberikan tak ternodai, apalagi sosok yang ada penyayang, bertanggung jawab dan setia.... *so sweet*

Dengan begitu wanita akan sangat bahagia, bahkan jika wanita bisa berkata disaat hatinya bahagia, maka ia akan katakan, "hidup selama 1000 tahun dalam kondisi sederhanapun ia rela. asalkan Allah ridho dan suamipun ridho". Tak meminta apa-apa, karena baginya kebahagiaan hidup yang sesungguhnya adalah bahagianya hati yang di dalam dada...

Allahu a'lam



Thursday, June 9, 2016

Fitrah Wanita

Ketika menyadari fitrah kita tercipta sebagai wanita, lalu Allah mengaruniakan hidayah maka inilah hal yang paling indah dalam hidup wanita. .

Namun sayang, banyak sebagian dari kita—kaum wanita—yang tidak menyadari betapa berharganya dirinya. .

Banyak wanita merendahkan diri dengan menanggalkan rasa malu, padahal Allah telah menjadikan malu sebagai mahkota kemuliaannya. . “Sesungguhnya setiap agama itu memiliki akhlak dan akhlak Islam itu adalah rasa malu”
(HR. Ibnu Majah). .

Begitu jelas Rasulullah memberikan teladan pada kita, bahwasanya rasa malu adalah identitas akhlaq Islam. .

Bahkan rasa malu tak terlepas dari iman terkhusus bagi muslimah, rasa malu adalah mahkota kemuliaan bagi dirinya. .

Rasa malu yang ada pada diri muslimah adalah hal yang membuat dirinya terhormat dan dimuliakan. . “Malu dan iman itu bergandengan bersama, bila salah satunya di angkat maka yang lainpun akan terangkat”
(HR. Al Hakim). .

Dear, peliharalah rasa malu itu pada diri kita, sebagai sebaik-baik perhiasan kita sebagai wanita yang mulia dan dimuliakan. .

Muslimah cantik, menjadikan malu sebagai mahkota kemuliaannya. .

Friday, May 27, 2016

Dear Sholihah "Just be yourself"

Dear sholiha..
Terkadang keadaan menuntut kita untuk terlihat sempurna. Mulai dari penampilan hingga akhlaq.


Namun tahukah kamu? Kadang kadang pula kita meng-coveri diri dengan kepalsuan, pura2 ini pura2 itu biar dianggap aktif, pura2 suka melakukan hal baik padahal ngga sama sekali.

Astaghfirullah...


Jangan ya dear..
"Just be yourself"


Lakukan yang terbaik alasannya hanya untuk Allah, bukan karena manusia, karena cari perhatian manusia ngga akan ada habisnya. Capek nantinya...


Kesempurnaan dunia banyak tuntutannya 

Kalau memang dasarnya sudah baik, semua yang kau lakukan akan baik pula,  insyaAllah..


Namun jika kau mulai sesuatu dengan kebohongan, maka yang kau dapat tidak jauh-jauh dari kebohongan itu sendiri...


Kalau kamu mau ikut kajian, ikutlah sebab mencari ridho Allah.. Jika kamu ingin bersedekah, sedekahlah karena Allah..
Jangan demi manusia, supaya dibilang sholeh/sholeha. Sama saja kamu membohongi mereka.


Hii kamu nggak mau kan dibohongi??
Coba bayangkan, kalau semua kebohongan berbalik kepadamu. Misalnya yang datang kepadamu seorang laki2 sholeh yang perfect, sesempurna yang kamu bayangkan.. Tapi.. Hanya dimata orang saja, karea aslinya jauh berbeda. Kebaikan yang dilakukan ngga dari hati yang terdalam, hanya sebuah kepura2an agar mendapat pujian.. Akhirnya.. Boro2 bisa jadi imam yang baik, ya bisa sih.. Tapi cuma pura-pura Hehe...



Baik atau buruknya seseorang bukan dilihat dari padangan manusia, tapi dari hati dan ketulusannya.


Kesalahan itu wajar dilakukan, aggap saja sebagai pelajaran yang besoknya membuat kita lebih mahir.


Jangan ditutupi dengan kebohongan demi nama baik. Akui, maka kamu akan merasa lebih tenang.


Dan inilah contoh sikap yang dewasa...berani menghadapi kenyataan ^^

~hijabalila~

Luruskan Niat dari Awal lagi ya ukhti...
Luruskan niat kita semua karena Allah...

Terserah orang mau bilang apa. Karena yg utama Allah penilaian Allah SWT...

Hamasa Lillah...
Allah Maha mengetahui, selagi kamu tidak...




اللَّهُمَّ أَنْتَ أَعْلَمُ مِنِّى بِنَفْسِى وَأَنَا أَعْلَمُ بِنَفْسِى مِنْهُمْ اللَّهُمَّ اجْعَلْنِى خَيْرًا مِمَّا يَظُنُّوْنَ وَاغْفِرْ لِى مَا لاَ يَعْلَمُوْنَ وَلاَ تُؤَاخِذْنِى بِمَا يَقُوْلُوْنَ

Allahumma anta a’lamu minni bi nafsiy, wa anaa a’lamu bi nafsii minhum. Allahummaj ‘alniy khoirom mimmaa yazhunnuun, wagh-firliy maa laa ya’lamuun, wa laa tu-akhidzniy bimaa yaquuluun.

[Ya Allah, Engkau lebih mengetahui keadaan diriku daripada diriku sendiri dan aku lebih mengetahui keadaan diriku daripada mereka yang memujiku. Ya Allah, jadikanlah diriku lebih baik dari yang mereka sangkakan, ampunilah aku terhadap apa yang mereka tidak ketahui dariku, dan janganlah menyiksaku dengan perkataan mereka]
( Diriwayatkan oleh Al Baihaqi dalam Syu’abul Iman, 4: 228, no.4876. Lihat Jaami’ul Ahadits, Jalaluddin As Suyuthi, 25: 145)

Wahai Ikhwan, Jangan Permainkan Ta’aruf!!!

Wahai Ikhwan, Jangan Permainkan Ta’aruf..


Muslimah itu mutiara, tidak sembarang orang boleh menyentuhnya, tidak sembarang orang boleh memandangnya...


Jika kalian punya keinginan untuk menikahinya, carilah cara yang baik yang dibenarkan Islam.
Cari tahu informasi tentang akhwat melalui pihak ketiga yang bisa dipercaya....


Jika maksud ta’arufmu untuk menggenapkan separuh agamamu, silakan saja, tapi prosesnya jangan keluar dari koridor Islam.


....Wahai ikhwan, relakah jika adikmu atau kakakmu dijadikan ajang coba-coba ta’aruf oleh orang lain? Tentu engkau keberatan bukan?....



Jagalah izzah muslimah, mereka adalah saudaramu.
Pasanglah tabir pembatas dalam interaksi dengannya.
Pahamilah, hati wanita itu lembut dan mudah tersentuh, akan timbul guncangan batin jika jeratan yang kalian tabur tersebut hanya sekedar main-main...


Jagalah hati mereka, jangan banyak memberi harapan atau menabur simpati yang dapat melunturkan keimanan mereka....


Mereka adalah wanita-wanita pemalu yang ingin meneladani wanita mulia di awal-awal Islam, biarkan iman mereka bertambah dalam balutan rasa nyaman dan aman dari gangguan JIL alias Jaringan Ikhwan Lebay...


Wahai Ikhwan,

Ini hanya sekedar nasihat, jangan mudah percaya dengan apa yang dipresentasikan orang di dunia maya, karena foto dan kata-kata yang tidak kamu ketahui kejelasan karakter wanita, tidak dapat dijadikan tolak ukur kesalehahan mereka, hendaklah mengutus orang yang amanah yang membantumu mencari data dan informasinya... 


....luasnya ilmu yang engkau miliki tidak menjadikan engkau mulia, jika tidak kau imbangi dengan menjaga adab pergaulan dengan lawan jenis....

Wahai ikhwan, luasnya ilmu yang engkau miliki tidak menjadikan engkau mulia, jika tidak kau imbangi dengan menjaga adab pergaulan dengan lawan jenis...


Duhai Akhwat, Jaga Hijabmu!
Duhai akhwat, jaga hijabmu agar tidak runtuh kewibaanmu...


Jangan bangga karena banyaknya ikhwan yang menginginkan taaruf. Karena ta’aruf yang tidak berdasarkan aturan syar’i, sesungguhnya sama saja si ikhwan meredahkanmu...


Jika ikhwan itu punya niat yang benar dan serius, tentu akan memakai cara yang Rasulullah ajarkan, dan tidak langsung menembak kalian dengan caranya sendiri.



Dari @adyfaa (elma)

*SudahiAtauHalalkan*


Masyaallah, kata kata ini saya Repost dari kata kata saudari elma atau adyfaa. 
Minta dan berdoalah kepada Allah, InsyaAllah Allah pasti kasih yg terbaik buat hambanya yg sungguh sungguh meminta...

Semoga bermanfaat khusnya untuk ikhwan dan akhwat yang sudah siap menikah, karena dasarnya ta'aruf itu cuma untuk mereka yg udah bener bener siap untuk menikah...

Wednesday, May 25, 2016

"Metamorfoself"

    Sesuatu yang paling jauh atau hal yang tidak bisa kita jangkau adalah masa lalu. Dimensi waktu, pada hakikatnya, adalah sesuatu yang sangat abstrak namun berharga bagi kehidupan manusia. Betapa tidak, waktu satu detik yang telah kita habiskan tidak akan pernah terulang di masa yang akan datang dengan situasi dan kondisi yang sama persis. Itulah nilai yang sangat berharga dari sesuatu yang bernama waktu.
Demi masa (waktu).” (Q.S 103 : 1)

Manusia akan selalu dihadapkan pada waktu. Berapa banyak waktu yang dihabiskan untuk melakukan suatu aktivitas? Manusia akan selalu bersyukur jika waktu yang dihabiskan dalam kehidupannya digunakan untuk melakukan sesuatu yang bermanfaat, baik untuk dirinya sendiri maupun orang lain. Manusia pun pada fitrahnya akan selalu berusaha agar sedikit waktu yang ia habiskan untuk melakukan aktivitas yang kurang baik. Begitulah waktu, ia tidak terlihat secara kasat mata namun semua orang secara fitrahnya pasti akan selalu menghargai dan menjaga waktu.
Sungguh, manusia berada dalam kerugian.” (Q.S 103 : 2)

Lalu apa hubungannya dengan “Metamorfoself” ? Mungkin ketika kita mendengar istilah ini pikiran kita akan langsung membayangkan pelajaran biologi kita yaitu tentang “Metamorfosis”. Metamorfosis diartikan sebagai perubahan bentuk atau suatu proses perkembangan biologi pada hewan yang melibatkan perubahan penampilan fisik dan/atau struktur setelah kelahiran atau penetasan (disunting dari Wikipedia). Ya setidaknya kita akan membayangkan seekor Ulat yang mengalami proses perubahan penampilan nya dari menjadi Kepompong lalu pada akhirnya kita akan menjumpai bentuk hewan yakni seekor Kupu-Kupu. Perubahan ini seringkali kita bayangkan sebagai perubahan dari sosok yang lemah dan kecil (ulat), lalu ulat itu menjalani proses “menyendiri” dalam wujud kepompong, dan pada akhirnya menjadi sosok yang indah dan bisa terbang (kupu-kupu).

Metamorfoself sendiri bukanlah merupakan istilah yang baku, dia adalah sebuah perumpamaan yang seringkali kita memperbandingkannya dengan istilah metamorfosis itu sendiri yang intinya adalah sebuah perubahan. Perubahan pun memiliki keterkaitan dengan waktu sebagai satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. Dengan menggunakan waktu maka seseorang akan mampu menghasilkan perubahan baik itu perubahan menuju hal yang lebih baik, maupun perubahan menuju hal yang lebih buruk. Maka dengan hal tersebut, saya membandingkan bahwasanya “metamorfoself” yang saya pahami merupakan suatu perubahan dalam diri manusia yang bisa jadi menuju hal yang lebih baik atau perubahan menuju hal yang lebih buruk.  Sedangkan “metamorfosis” yang digambarkan dengan perubahan ulat menjadi kupu-kupu yang sudah dijelaskan sebelumnya, saya melihat perubahan tersebut setidaknya selalu menuju ke arah yang lebih baik. Metamorfoself adalah sebuah pilihan bagi manusia.

Bulan Ramadhan adalah waktu yang akan selalu ada dalam kehidupan manusia baik ia merasakan keberadaannya maupun ia sudah tidak mampu merasakannya yaitu sudah meninggal, waktu yang diberikan oleh Allah swt untuk kita umat Islam agar mampu melakukan perubahan dalam dirinya untuk menuju pribadi yang lebih baik. Tentu jika manusia memanfaatkan waktunya di bulan Ramadhan untuk melakukan aktivitas kebaikan.
kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan serta saling menasihati untuk kebenaran dan saling menasihati untuk kesabaran.” (Q.S 103 : 3).

Meskipun metamorfoself adalah sebuah pilihan bagi manusia namun sekali lagi manusia sesuai dengan fitrah nya akan selalu berusaha untuk menggunakan waktu nya agar berubah menjadi pribadi yang lebih baik.

Wallahu’alam ..