Sunday, August 16, 2015

Doa untuk pergi Haji

InsyaAllah percaya gak ada sesuatu hal yang tidak mungkin di Dunia.... apalagi niatnya untuk beribadah kepada Allah. InsyaAllah kalo yakin bisa.
ini doa'nya untuk naek haji Alhamdulillah udah banyak yang mengamalkan dan diijabah.

Izin Share untuk temen temen yang ingin pergi ke tanah suci.... semoga bermanfaat


Doa

Di foto dari buku Doa'Ustazah... InsyaAllah bukan Aliran aliran yaa...

Sama kayak Do'anya Ust.Yusuf Mansur. semoga bermanfaat....












Friday, May 29, 2015

Sukses yang Allah Ridhoi by Winda



Beberapa manusia kalo liat manusia lain sukses dan bahagia dideketnya itu terkadang suka cemburu dan iri. Nah inih muncul deh tuh penyakit yang nempel di hati....

Yah mereka gak tau perjuangan manusia untk capai kesuksesannya itu gak mudah. Taunya saat udah sukses aja

Gak tau kan perjuangannya itu gimana, ya yang pastinya disitu ada Ridhonya Allah lah :D

Saat sebagian orang mati matian nyari uang, dia juga mencari uang cuma diluangkan wktunya itu untk deketin yang punya semuanya. Ya Allah yang punya semuanya. Disaat orang enak istirahat krna kerja, dia masih sempetin bangun Tahajut untuk komunikasi sama tuhannya yaitu Allah.
By : Winda

Nah gimana caranya sukses yang di Ridhoi Allah... ?


Cara sukses yang di Ridhoi Allah menurut versi winda yaaa...

1) gak terlalu utamain dunia. Yah apapun yg lagi ngetren kayak fasion, gadget, demam demam idola atau apalah yang berbau duniawi tidak di taro di dalem hati gak diutamain lah pokoknya. Dunia aja yg di inget nih akherat gimana :(
Bersyukurlah dgn yg kita punya toh dunia mah gak ada abisnya kalo diturutin terus mah >,< Capek atuh. Udah beli hp bagus ehh pas liat tmn beli hp yg lebih tren mau minta ganti hp yg lebih dari tuh tmn. Ya Allah gak ada bersyukurnya yakk. (Bnyk tuh saya temuin) Ganti ganti trs deh tuh gak ada habisnya. Namanya juga DUNIA. Kalau liat dunia itu liat yg dibawah (bnyk orang susah yg gak makan berhari hari).Kalau ibadah liatnya ke atas (yah sholat masih ngaret diakhir waktu sholat, tapu rezeki mau ontime piye iki ?)
2) yang pasti mah utamain kepentingan orang tua. Berbakti (Rajin bantu mama beres beres rumah) yah pokonya bantu orang tua deh, senengin ibu bapak lah. Jgn buat orang tua sakit hati :D kan Ridho Allah Ridho Orang tua. Yah ini sih kunci utamanya :)
3) sering sering inget Allah dimana pun kalian berada. Banyakin dzikir, banyakin sholawat. Yahh pas lagi naek motor minimal sholawat dah. Malu emangnya ? Yah jgn kenceng kenceng bacanya :D hehehe
Kalo kita inget Allah, Allah pasti inget kita lah. Pasti itu. Jgn pas lagi susah aja ingetnya -_-"
4) Mantepin Ibadah, kayak tahajud, puasa sama ngaji Al-Qur'annya. "Kalo gak bisa baca Al-Qur'an gmn ?" Cari guru ngaji atau minta ajarin tmn yg bisa. Yaa saran aja ya. Paling paling mesti dirutinin itu baca Al-Qur'an lohh. Serius. Itu salah satu bentuk komunikasi sama Allah setelah sholat. Mukjizat terakhir yang msh ada di dunia :D

Udah sih itu aja kali menurut winda mah. Kalo di bilang udah sukses emangnya ? Yah InsyaAllah bntar lagi deh. Ini mah cara menurut winda aja. Yah semua orang pasti mau sukses. Tapi winda mah maunya sukses yang ada Ridho Allah, yang dengan cara yang Allah senengi. Mau sukses bnyk cara, gampang ada yg instan. Tapi disitu Allah seneng gak ?? Tau yg ngasih sukses gak ??
Sekian. Terimakasih. Winda

Tuesday, May 5, 2015

"Seperti Apa Rasanya Mencintai Diam-diam?"

sekian lama aku berdiam,
mencintamu di hatiku yang terdalam,
kupikir, semua itu cukup, sayang
cukup untuk membuat hidupmu tenang,
karena aku cukup merasa senang,
melihatmu tersenyum lalu tertawa riang,
kutahu kau bahagia,
kurasa kau tak butuh aku ada

lalu kulihat kau berduka,
terluka karena cinta yang salah,
atau waktu yang tidak berpihak pada bahagiamu semata,
entah,
namun aku tahu,
itu menyesakkan hatimu,
andaikan waktu berpihak pada cintaku,
entah nanti, entah berapa lama lagi,
tahukah kau apa yang sangat ingin kukatakan, sayang?
tahukah kau bagaimana rasanya mencinta seseorang selama ini?
tahukah kau bagaimana rasanya mendoakan dia yang kau cinta,
tanpa kenal waktu, tanpa tahu apakah dia tahu?
tahukah kau bagaimana rasanya, saat dia yang kau cinta, hanya berjarak satumeter di depanmu? satu meter, sungguh hanya satu meter, namun kau hanyalah seorang teman biasa, teman biasa saja

tahukah kau seperti apa rasanya, mencintai diam-diam?
kau ingin bersuara, namun bahagianya adalah bahagiamu juga,
kau ingin sedikit saja membuatnya tertawa, namun waktu selalu lebih dulu membuat seseorang lebih dekat kepadanya
kau ingin mengenal hatinya, namun hatimu sendiri berkata ‘ini bukan saatnya’

aku ingin, sungguh ingin,
mencintamu dengan kepolosan seorang anak kecil,
tak bisa diam, berkata apa adanya tanpa ada yang disembunyikan,

aku ingin, lebih dari sekedar ingin,
kau mendengarkanku sebagai orang lain,
sebagai seorang pecintamu,
pecintamu yang luar biasa mengagumimu

karena kau sungguh tak pernah tahu,
bagaimana rasanya menjadi seorang aku,
seorang yang mencintaimu secara diam-diam, dan itu mampu membuat cintanya begitu dalam .

Find Allah

Allah Tidak Pernah Berhenti Menolong Hambanya.

Disadari atau tidak disadari, tiap saat Allah selalu membantu kita. Ketika kita mengalami kesulitan dan kita merasa sudah ‘mentok’, Allah pasti menolong kita meskipun kita belum meminta kepadaNya. Namun jika kita meminta langsung kepadaNya, Insya Allah, pertolongan itu akan lebih cepat datangnya.

Seperti yang dijanjikan Allah dalam surat Al Fath ayat 1 yang artinya : “sesungguhnya Kami (Allah) telah memberikan kepadamu kemenangan yang nyata.’ Allah ketika menolong hambaNya, selalu mengutus tentara-tentara Allah. Seperti yang terjadi di Palestine. Para pejuang Palestine di dalam melawan Israel dibantu oleh tentara-tentara Allah walaupun persenjataan Israel lebih canggih dan modern.

Ingin mendapatkan pertolongan Allah dan mendapat kemenangan yang besar ? Ada syarat dan ketentuan berlaku yang harus dijalani. Ini syarat dan aturan dari Allah :

1. Senantiasa dekat kepada Allah.
2. Senantiasa membantu hamba Allah yg mengalami kesulitan.
3. Rutin tahajjud dan dhuha.
4. Sedekah dengan harta terbaik.
5. Berusaha keras menjaga diri dari maksiat.

Karena segala kesulitan berasal dari Allah, maka Allah jugalah yang memiliki jalan keluarnya.



Sunday, March 22, 2015

Aku sadar

Aku pernah ada dalam kondisi sulit,
posisi lemah,
dimana dunia adalah isi dari hati dan pikiran,
yang merajai jiwa dan tindakan adalah semata agar dapatkan pujian [manusia].
.
Aku sakit,
hatiku berpenyakit,
kalbuku tak sehat,
tergerogoti oleh segala macam perasaan tak baik.
.
Ketika melihat saudariku yang lebih cantik ragawinya, aku dengki,
kemudian mulai menggibahinya dengan segala macam prasangka negatif.

Ketika melihat saudariku memiliki harta benda lebih bagus dan mahal, aku iri,
lalu mulai menggosipinya dengan berbagai macam cerita tak baik.

Ketika melihat saudaraku lebih baik prestasinya, aku cemas,
lalu mulai mengata-ngatainya dengan berbagai macam kalimat tak sopan.

Ketika melihat saudaraku lebih baik rejekinya, aku tak ikhlas,
lalu mulai meluncurkan kisah dengan ribuan macam tuduhan tak jelas.

Ketika melihat saudara saudariku bahagia, tertawa dan tampak senang hidupnya, aku cemburu,
lalu mulai mengarang dongeng dengan variasi fitnah sekelas infotainment.

Segalanya cuma miliki tujuan satu:
meninggikan derajatku didepan manusia dengan merendahkan saudara saudariku.
Aku lupa padahal bagi Allah derajatku-lah yang rendah,
serendah rendahnya derajat manusia.
.
Astaghfirullahaladzim..
ya Rabb, seminim itukah akhlakku dulu?
ya Rabb, sedangkal itukah imanku dulu?
ya Rabb, selemah itukah hatiku dulu?
ya Rabb, serendah itulah tindakanku dulu?
.
Aku sadar,
hati ini meredup cahayanya,
bahkan hampir mati.
Segala macam penyakit berlomba-lomba menghabisinya.
Aku sesak, aku sekarat.
.
Posisi Allah dihatiku hampir tergerus dunia.
Bahkan hampir tak ada Dia disana.
Padahal dunia & isinya adalah ciptaanNya.
Innalillahi.
.
Sampai saat ini, aku masih dalam kondisi menyembuhkan hati, mengobatinya,
mematikan semua penyakit & bibit yg ada.
Kini aku sadar,
ALLAH adalah obat dari segala penyakit hati.
Agar kelak ketika waktuku habis dibumi,
aku berada dalam kondisi bersih kembali seperti bayi.
.
Semoga cerita ini dapat pula menjadi obat dan pengingat untuk diriku yang ternyata masih berpenyakit hatinya

Abad 20

Kita telah sampai di zaman dimana
Bicara suara tanpa perlu suara
Melihat tanpa perlu tatap muka
Dan memanggil tanpa perlu teriak

Hingga Bicara hanya perlu ketik saja
Melihat hanya perlu klik saja
Dan memanggil hanya perlu ping saja

Social media telah menjadi budaya
AlQur’an pun semakin terlupa

Dari yang hanya melihat-lihat
sampai mereka yang beradu pendapat
Dari tingkah yang dibuat-buat
Sampai yang terang-terangan maksiat

Hingga tak sadar jemari ini berkhianat
Menulis sesuatu yg tak bermanfaat
Hingga tak sadar mata ini berkhianat
Melihat apa yang seharusnya tak dilihat

Wahai diri ingatlah !!
Matamu akan menjadi saksi atas apa yang kau lihat
Jemarimu akan menjadi saksi atas apa yang telah
engkau tulis

Suatu hari, jemari yang engkau pakai menulis ini akan bersaksi pada penciptanya
Mata yang kau pakai melihat ini akan bersaksi pada penciptanya

Maka dapatkah engkau membantahnya?

Maka, jangan sampai mereka menjadi musuhmu dihari perhitungan nanti
Menjadi saksi keburukanmu disosial media
Saksi atas apa yang kau lihat
Saksi atas apa yang kau tulis
Saksi atas segala apa yang kita lakukan di sosial media

Gunakan Apa yang ada padamu sebagai ladang,
Ladang dimana engkau bisa menanam kebaikan dan
menuai hasilnya di akhirat kelak

Saturday, March 14, 2015

Menikah

Jika kamu mencari orang yang sempurna untuk menemani sisa hidupmu, umurmu akan habis sebelum menemukanku. Menikah itu saling berbenah bukan menuntut.
#
Bukan soal setaranya jenjang pendidikan yang menjadikan rumah tangga bahagia dan harmonis.
#
Bukan soal berapa banyak penghasilan yang didapat.
#
Tetapi penerimaan dan saling ridha dengan kekurangan dan kelebihan masing2.
#
Betapa banyak yang sama-sama tinggi jenjang pendidikannya, tapi pernikahannya tidak bahagia.
Karena mereka ingin unggul dari pasangannya.
#
Bahkan banyak yang pernikahannya digelimangi kelebihan harta. Hingga apa yang pasangannya inginkan mudah diwujudkan. Namun sayang banyak juga yang tidak bahagia. Karna apa ? Karna mereka membeli kebahagiaan melalui harta kekayaan materi bukan kaya karena mencari berkah dariNya.
#
Makin tinggi harapan tentang apa yang ingin kita raih dalam pernikahan, makin sulit merasakan kebaikan pasangan kita, meski ia sebenarnya sangat baik.
#
Kita ingin pasangan memiliki kesamaan soal selera makan, tampil modis ketika diajak jalan, memiliki tubuh yang menarik, pandai dalam memasak, pintar dalam segala hal dll.
#
Sudah sesempurna apa dirimu ??? #
Maka...makin besar yang ingin kita perjuangkan dalam pernikahan, makin mudah kita menerima kekurangannya. Kita lebih berlapang dada untuk berbenah bukan menuntut.
#
Inilah yang lebih penting untuk kita siapkan. Berapa banyak yang menikah dengan bermodalkan cinta menggebu, tapi segera kecewa usai bulan madu.
#
Menikah itu bukan hanya modal cinta. Melainkan mengerti tanggungjawab.
#
Bila hanya bermodal cinta. Jika pasangan kita nantinya sudah tidak secantik dulu, sudah tidak semenarik diawal berjumpa, sudah mulai banyak yang dilupa, sudah mulai terlihat tabiat aslinya, dsb. Cinta itu bisa hilang.
#
Bisa hilang karna tidak adanya rasa tanggungjawab kepadaNya. Lupa bahwa segala apa yang kita kerjakan akan dimintai pertanggungjawaban oleh-Nya. Dan Bisa hilang karna adanya orang ketiga, sulitnya menerima kekurangan dsb.
#
Maka... Menikahlah bukan hanya bermodalkan cinta melainkan tanggungjawab. In Syaa Allah bahagia dunia wal akhirat. Aamiin :)





Doa ku

Ya Allah,
Jka aku jatuh cinta
Cintakanlah aku pada seseorang yang melabuhkan cintanya pada-Mu, agar bertambah kekuatanku untuk mencintai-Mu

Ya Rahman,
Jika aku jatuh cinta
Jagalah cintaku padanya agar tak melebihi cintaku pada-Mu

Ya Rahim,
Jika aku jatuh hati
Izinkanlah aku menyentuh hati seseorang yang hatinya tertaut pada-Mu, agar tidak terjatuh aku dalam jurang cinta aemu

Ya Rabbana, jika aku jatuh hati
Jagalah hatiku padanya, agar tidak berpaling dari hati-Mu

Ya Rabbul Izzati, jika aku rindu
Rindukanlah aku pada seseorang yang merindukan syahid dijalan-Mu



Laki-laki pilihan Allah untukku,
Yang akan berjodoh dengan ku.
Entah siapa, dan dimana dirimu berada,
Aku pun tidak pernah tau.

Apakah kau nanti yang akan tercatat di lauhul mahfudz untukku,
Aku pun tidak tau.
Apakah kau lelaki yang sholih atau lelaki yang sedang mengejar perbaikan diri dari kesalahan seperti diriku?
Ataukah lelaki yang masih terlena dengan keindahan dunia yang sesaat?

Duhai lelaki,
Jika kau memang lelaki yang sholih,
Di suatu saat kau yang telah ditakdirkan Allah untukku,
Ku harap engkau dapat membimbingku,
Ku harap engkau dapat meluruskan arah langkahku yang salah untuk menuju SyurgaNya.
Dan aku akan berusaha menjadi makmum mu yang baik yang taat kepaa Allah.

Namun, jika kau adalah lelaki yang sedang bangkit dari kesalahan,
Maka, sudahkah hari hari mu kau isi dengan perbaikan diri?
Sudahkah engkau berfikir dari kesalahan masa lalu mu?
Sudahkah perbuatan masa lalu mu kau sesali?
Ku harap kau adalah sosok lelaki yang tegar dan mampu memperbaiki kesalahan di masa lalu.
Ku harap kau dapat menembus kesalahan mu di masa lalu dengan penyesalan dan air mata taubat.

Janganlah khawatir wahai calon imamku....
Aku juga bukanlah akhwat yang suci dari dosa.
Aku adalah seorang akhwat biasa yang sedang menembus kesalahan ku di masa lalu dengan airmata penyesalan.
Dan kini aku bangkit dari kesalahanku memperbaiki diri menuju SyurgaNya.

Jika kamu yang masih terlena dalam keindahan dunia ini,
Aku berharap engkat dapat sadar dan bangkit dan berfikir akan perbuatan yang engkau lakukan.
Dan sebaikbaik kita adalah orang yang mau bertaubat dan mau memperbaiki diri dari kesalahan. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun. (ALLAHU GHOFUR)

Wahai calon imamku....
Jika kau mampu menjaga hati,
Maka izinkan aku untuk mengisi hatimu disaat ikatan suci tiba.
Aku akan tetap jaga hati dan jiwa ku hanya untuk engkau yang nantinya Allah halalkan dngan prnikahan suci.
Ku akan setia menantimu, hingga tiba saatnya engkau menjemputku.
Akan ku smpaikn isi curahan hatiku kepada Allah yang Maha Tahu.
Hanya Dia yang dapat menyatukan kita dalam ikatan suci.
Aku tetap disini menunggu,
Dengan kesetian Allah menemaniku.
 




Calon Suami ???

By.Ust. felixsiauw


cari calon suami itu yang rekam jejaknya bagus walau tak sempurna | ibadah dia segera, taubat nggak ditunda, cinta akhirat tak lupa dunia

lelaki yang santun pada orangtuanya, pandai bahagiakan keduanya | kemungkinan besar santun-ramah pada istrinya, dan bahagiakan istrinya

lelaki yang menomorsatukan Allah, dan senantiasa taat saat dia sendiri | akan jauh dari maksiat dan selalu dirindukan saat sudah beristri

lelaki yang senantiasa berdakwah, karena tak mau sendiri dalam taat | nantinya mengajakmu taat berdua, dan menjaga keluarga dari maksiat

lelaki yang hatinya terikat pada masjid, lisannya basah oleh Al-Qur'an | nantinya jadikan rumah tangga ibadah, syahdu penuh ketenangan

yang celaka, lelaki yang sudah rekam jejaknya jelek, enggan memperbaiki | maksiat dipelihara, kebaikan diolok-olok, sudah taubat kumat lagi

lelaki begini jangan diharap-harap, sudah dinikahi bikin susah | ibunya yang sudah melahirkan saja diabaikan, apalagi kamu

lelaki begini hanya bisa PHP, jangankan janji ke kamu | janjinya kepada Sang Pencipta saja bisa diingkari

lelaki begini minim tanggung jawab, pacaran terus | menikahi beum sanggup, maksiat jalan terus

lelaki begini, shalatnya ditinggal, puasa sekenanya, ibadah lalai | wajar nanti istrinya ditinggal, nafkah sekenanya, bahagia cuma mimpi

calon suami baik, itu rekam jejaknya baik, juga sebaliknya | cari rekam jejak ke ustadznya, bapak-ibunya | bukan dipacari, itu maksiat

calon suami baik itu dilihat dari rekam jejak hidupnya | kalo sekarang berani maksiat, sudah nikah lebih parah lagi

kalau dia taat dia nggak pacaran, kalau pacaran dia berani maksiat | kalau kamu cari calon suami baik lewat pacaran, jelas salah fatal

kalau rekam jejaknya baik, kemungkinan besar calon yang baik | kalau rekam jejaknya hancur, kemungkinan besar calon yang hancur

tentu ada pengecualian yang rekam jejaknya jelek tapi calon suami baik | tapi ya itu, melibatkan rekam jejak lain, taubat-taubat-taubat

#UdahPutusinAja, cari ridha Allah, taat pada Allah | kalau kamu yakin jodoh ditangan Allah, maka taat Allah jalan terbaik dapat suami baik

Saat Merasa Diri lebih Baik

Saat Merasa Diri lebih Baik dan meremehkan orang lain
.
Ini yang dialami oleh kita-kita tatkala sudah lama belajar agama. Merasa diri sudah lebih dari orang lain dan lebih paham dari yang lain. Padahal kekurangan kita teramat banyak. Maksiat kecil-kecilan bahkan yang besar masih dilakoni. Ilmu yang telah kita pelajari pun sedikit yang diamalkan. .
Prinsip yang harus dipegang adalah janganselalu merasa diri sudah baik, namun berusaha terus untuk memperbaiki diri menjadi lebih baik.Allah Ta’ala berfirman

 
. ,هُوَ أَعْلَمُ بِكُمْ إِذْ أَنْشَأَكُمْ مِنَ الْأَرْضِ وَإِذْ أَنْتُمْ أَجِنَّةٌ فِي بُطُونِ أُمَّهَاتِكُمْ فَلَا تُزَكُّوا أَنْفُسَكُمْ هُوَ أَعْلَمُ بِمَنِ اتَّقَى“ .
.
Dan Dia lebih mengetahui (tentang keadaan) ketika Dia menjadikan kamu dari tanah dan ketika kamu masih janin dalam perut ibumu; maka janganlah kamu mengatakan dirimu suci. Dialah yang paling mengetahui tentang orang yang bertakwa.” (QS. An Najm: 32).
.
Janganlah engkau mengatakan dirimu suci, dirimu lebih baik. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam juga bersabda


 ,لاَ تُزَكُّوا أَنْفُسَكُمُ اللَّهُ أَعْلَمُ بِأَهْلِ الْبِرِّ مِنْكُم .
.
ْJanganlah menyatakan diri kalian suci Sesungguhnya Allah yang lebih tahu manakah yang baik di antara kalian.” (HR. Muslim no. 2142).Jika kita ingin memiliki tahu bahayanya menganggap diri lebih baik, maka coba lihatlah pada kekurangan kita dalam ketaatan. Lalu lihat para orang yang menyatakan kita baik. Maka kalau seandainya mereka tahu kekurangan kita, pasti mereka akan menjauh.
.
Seharusnya sikap seorang muslim adalah mengedepankan suuzhon (prasangka jelek) pada diri sendiri. Ia merasa dirinya serba kurang. Takperlulah ia memandang kejelekan pada orang lain. Kita ingat kata pepatah, “Semut di seberang lautan nampak, namun gajah di pelupuk mata tak nampak".


BELAJAR LAGI

Saat terjatuh dan dunia terasa seolah runtuh,
belajar lagi.
Tuhan sedang mengajarkanmu untuk introspeksi diri dan tak mudah menyerah.
.
Saat merasa sendiri dan seolah tak berkawan,
belajar lagi.
Tuhan sedang mengajarkanmu untuk dapat mandiri dan tak gampang pasrah.
.
Saat merasa tersesat dan hilang arah tujuan,
belajar lagi.
Tuhan sedang mengajarkanmu untuk mengingatNya dan bertaubat atas segala dosa.
.
Saat merasa hampa, kosong dan hidup tak lagi berwarna,
belajar lagi.
Tuhan sedang mengajarkanmu bersemangat untuk melakukan hal-hal bermanfaat bagi umat.
.
Saat merasa terkuasai oleh amarah dan emosi,
belajar lagi.
Tuhan sedang mengajarkanmu untuk bermanfaat dan menjadi manusia yang lapang hatinya untuk memaafkan.
.
Belajar lagi..
Karena hidup tak ada di masa lalu,
Tak juga ada dimasa kini.
.
Belajar lagi..
Persiapkan diri untuk meniti masa depan penuh harapan.
Jadilah insan dambaan Tuhan dan contoh baik untuk rekan.

PENILAIAN HASIL BELAJAR

Sudjana (2005) mengatakan bahwa penilaian hasil belajar adalah proses pemberian nilai terhadap hasil-hasil belajar yang dicapai siswa dengan kriteria tertentu. Hal ini mengisyaratkan bahwa objek yang dinilainya adalah hasil belajar siswa. Tingkah laku sebagai hasil belajar dalam pengertian luas mencakup bidang kognitif, afektif dan psikomotorik. Penilaian dan pengukuran hasil belajar dilakukan dengan menggunakan tes hasil belajar, terutama hasil belajar kognitif berkenaan dengan penguasaan bahan pengajaran sesuai dengan tujuan pendidikan dan pengajaran.
Hasil belajar merupakan hal yang dapat dipandang dari dua sisi yaitu sisi siswa dan dari sisi guru. Dari sisi siswa, hasil belajar merupakan tingkat perkembangan mental yang lebih baik bila dibandingkan pada saat sebelum belajar. Tingkat perkembangan mental tersebut terwujud pada jenis-jenis ranah kognitif, afektif, dan psikomotor. Sedangkan dari sisi guru, hasil belajar merupakan saat terselesikannya bahan pelajaran.
Hasil belajar merupakan suatu puncak proses belajar. Hasil belajar tersebut terjadi terutama berkat evaluasi guru. Hasil belajar dapat berupa dampak pengajaran dan dampak pengiring. Kedua dampak tersebut bermanfaat bagi guru dan siswa.
Menurut Woordworth (dalam Ismihyani 2000), hasil belajar merupakan perubahan tingkah laku sebagai akibat dari proses belajar. Woordworth juga mengatakan bahwa hasil belajar adalah kemampuan aktual yang diukur secara langsung. Hasil pengukuran belajar inilah akhirnya akan mengetahui seberapa jauh tujuan pendidikan dan pengajaran yang telah dicapai.
Dari penjelasan beberapa ahli, dapat diambil kesimpulan bahwa belajar pada hakekatnya adalah proses perubahan perilaku siswa dalam bakat pengalaman dan pelatihan.
Penilaian hasil belajar oleh satuan pendidikan dilakukan untuk menilai pencapaian kompetensi peserta didik pada semua mata pelajaran. Permendiknas No. 20 Tahun 2007 tentang Standar Penilaian Pendidikan menjelaskan bahwa penilaian hasil belajar oleh satuan pendidikan meliputi kegiatan sebagai berikut:
1.      Menentukan KKM pada setiap mata pelajaran dengan memperhatikan karakteristik peserta didik, karakteristik mata pelajaran, dan kondisi sekolah melalui rapat dewan pendidik.
2.      Mengkoordinasikan kegiatan ulangan tengah semester, ulangan akhir semester, dan ulangan kenaikan kelas.
3.      Menentukan criteria kenaikan kelas bagi satuan pendidikan yang menggunakan sistem paket melalui rapat dewan pendidik.
4.      Menentukan criteria program pembelajaran bagi satuan pendidikan yang menggunakan sistem kredit semester melalui rapat dewan pendidik.
5.      Menentukan nilai akhir kelompok mata pelajaran estetika dan kelompok mata pelajaran pendidikan jasmani, olah raga dan kesehatan melalui rapat dewan pendidik dengan mempertimbangkan hasil penilaian oleh pendidik.
6.      Menentukan nilai akhir kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia dan kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian dilakukan melalui rapat dewan pendidik dengan mempertimbangkan hasil penilaian pendidik dan nilai hasil ujian sekolah.
7.      Menyelenggarakan ujian sekolah/madrasah dan menentukan kelulusan peserta didik dari ujian sekolah/madrasah sesuai dengan POS Ujian Sekolah/Madrasah bagi satuan pendidikan penyelenggara UN.
8.      Melaporkan hasil penilaian mata pelajaran untuk semua kelompok mata pelajaran pada setiap akhir semester kepada orang tua/wali peserta didik dalam bentuk buku laporan pendidikan.
9.      Melaporkan pencapaian hasil belajar tingkat satuan pendidikan kepada dinas pendidikan kabupaten/kota. Cara melaporkan pencapaian hasil belajara adalah sebagai berikut.
a.       Menentukan kelulusan peserta didik dari satuan pendidikan melalui rapat dewan pendidik sesuai dengan kriteria:
1)      Menyelesaikan seluruh program pembelajaran.
2)      Memperoleh nilai minimal baik pada penilaian akhir untuk seluruh mata pelajaran kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia; kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian; kelompok mata pelajaran estetika; dan kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga, dan kesehatan.
3)      Lulus ujian sekolah/madrasah.
4)      Lulus UN.
b.      Menerbitkan Surat Keterangan Hasil Ujian Nasional (SKHUN) setiap peserta didik yang mengikuti Ujian Nasional bagi satuan pendidikan penyelenggara UN.
c.       Menerbitkan ijazah bagi setiap peserta didik yang lulus dari satuan pendidikan bagi satuan pendidikan penyelenggara UN.
Sudjana (2005) mengutarakan tujuan penilaian hasil belajar sebagai berikut:
1.      Mendeskripsikan kecakapan belajar siswa sehingga dapat diketahui kelebihan dan kekurangannya dalam berbagai mata pelajaran yang ditempuhnya.
2.      Mengetahui keberhasilan proses pendidikan dan pengajaran di sekolah, yakni seberapa efektifannya mampu mengubah tingkah laku siswa ke arah tujuan pendidikan.
3.      Menentukan tindak lanjut hasil penilaian, yakni melakukan perbaikan dan penyempurnaan dalam hal program pendidikan dan pengajaran serta sistem pelaksanaannya.
4.      Memberikan pertanggungjawaban (accountability) dari pihak sekolah kepada pihak-pihak yang berkepentingan.
RUANG LINGKUP PENILAIAN PROSES DAN HASIL BELAJAR
Ruang lingkup penilaian proses dan hasil belajar adalah sebagai berikut.
1.      Sikap mencakup kebiasaan, motivasi, minat, bakat yang meliputi bagaimana sikap peserta didik terhadap guru,  mata pelajaran, orang tua, suasana sekolah, lingkungan, metode, media dan penilaian.
2.      Pengetahuan dan Pemahaman peseta didik sudah mengetahui dan memahami tugas-tugasnya sebagai warga Negara, warga masyakat, warga sekolah, dan sebagainya
3.      Kecerdasan meliputi apakah peserta didik samapi taraf tertentu sudah dapat memecahkan masalah-masaah yang di hadapi dalam pelajaran.
4.      Perkembangan jasmani meliputi apakah jasmani peserta didik sudah berkembang secara harmonis, apaka peserta didik sudah membiasakan diri hidup sehat
5.      Keterampilan ini menjelaskan apakah peserta didik sudah terampil membaca, menulis dan menghitung, apakah peserta didik sudah terampil menggambar atau olahraga


KOMPONEN PENILAIAN PROSES DAN HASIL PEMBELAJARAN
  
1.      Komponen Penilaian Proses Pembelajaran
Dimensi penilaian proses belajar mengajar berkenan dengan komponen-komponen yang membentuk proses belajar-mengajar dan keterkaitan antara komponen-komponen tersebut. Komponen pengajaran sebagai dimensi penilaian proses belajar-mengajar mencakup :
a.       Komponen tujuan instruksional meliputi aspek-aspek ruang lingkup tujuan, abilitas yang terkandung didalamnya, rumusan tujuan , kesesuaian dengan kemampuan siswa, jumlah dan waktu yang tersedia untuk mencapainya, kesesuaian dengan kurikulum yang berlaku, keterlaksanaan dalam pengajaran.
b.      Komponen bahan pengajaran meliputi ruang lingkupnya, kesesuaian dengan tujuan, tingkat kesulitan bahan kemudahan memperoleh dan mempelajarinya, daya guna bagi siswa, keterlaksanaan sesuai dengan waktu yang tersedia, sumber-sumber untuk mempelajarinya, cara mempelajarinya, kesinambungan bahan, relevansi bahan dengan kebutuhan siswa, prasyarat mempelajarinya.
c.       Komponen siswa meliputi kemampuan prasyarat, minat dan perhatian, motivasi, sikap, cara belajar yang dimiliki, hubungan sosialisasi dengan teman sekelas, masalah belajar yang dihadapi, karakteristik dan kepribadian, kebutuhan belajar, indetitas siswa dan keluarganya yang erat kaitannya dengan  pendidikan di sekolah.
d.      Komponen guru meliputi penguasaan mata pelajaran, keterampilan mengajar, sikap keguruan, pengalaman mengajar, cara mengajar, cara menilai, kemauan mengembangkan profesinya, keterampilan berkomunikasi, kepribadian , kemampuan dan kemauaan memberikan bantuan dan bimbingan kepada siswa, hubungan dengan siswa dan rekan sejawatnya, penampilan dirinya, keterampilan lain yang diperlukan.
e.       Komponen alat dan sumber belajar meliputi jenis alat dan jumlahnya, daya guna, kemudahan pengadaanya, kelengkapannya, maanfaatnya bagi siswa dan guru, cara pengunaanya. Dalam alat dan sumber belajar ini termasuk alat peraga, buku sumber, laboratorium dan perlengkapan belajar lainya.
f.       Komponen penilaian meliputi jenis alat penilaian yang digunakan, isi dan rumusan pertayaan, pemeriksaan dan interprestasinya, sistem penilaian yang digunakan, pelaksanaan penilaian, tindak lanjut hasil penilaian, pemanfaatan hasil penilaian, administrasi penilaian, tingkat kesulitan soal, validitas dan reliabilitas soal penilaian, daya pembeda, frekuensi penilaian dan perencanaan penilaian.
2.      Komponen Penilaian Hasil Belajar
Komponen penilaian hasil belajar meliputi:
a.       Masukan baku/pasar (peserta didik) Departemen Pendidikan Nasional (2003) menegaskan bahwa, peserta didik adalah anggota masyarakat yang berusaha mengembangkan dirinya melalui jalur, jenjang, dan jenis pendidikan.
b.      Masukan instrumental (kurikulum, metode mengajar, sarana dan guru)
1)      Kurikulum adalah perangkat mata pelajaran yang diberikan oleh suatu lembaga penyelenggara pendidikan yang berisi rancangan pelajaran yang akan diberikan kepada peserta pelajaran dalam satu periode jenjang pendidikan. Penyusunan perangkat mata pelajaran ini disesuaikan dengan keadaan dan kemampuan setiap jenjang pendidikan dalam penyelenggaraan pendidikan tersebut.
2)      Metode pembelajaran adalah prosedur, urutan,langkah- langkah, dan cara yang digunakan guru dalam pencapaian tujuan pembelajaran. Satu pendekatan dapat dijabarkan ke dalam berbagai metode pembelajaran. Dari metode, teknik pembelajaran diturunkan secara aplikatif, nyata, dan praktis di kelas saat pembelajaran berlangsung.
3)      Sarana pendidikan sebagai alat yang digunakan secara langsung dalam proses pendidikan. Sementara prasarana pendidikan adalah segala macam alat yang tidak secara langsung digunakan dalam proses pendidikan.
4)      Guru adalah pendidik dan pengajar pada pendidikan formal yang harus mempunyai semacam kualifikasi formal. Dalam definisi yang lebih luas, setiap orang yang mengajarkan suatu hal yang baru dapat juga dianggap seorang guru.
c.       Masukan lingkungan (lingkungan sosial dan lingkungan bukan manusia)
Lingkungan pendidikan merupakan lingkungan tempat berlangsungnya proses pendidikan sebagai bagian dari lingkungan sosial. Lingkungan pendidikan dibagi menjadi tiga yaitu: keluarga, sekolah dan masyarakat.
d.      Keluaran (output) pendidikan adalah hasil belajar (prestasi belajar) yg merefleksikan seberapa efektif proses belajar mengajar diselenggarakan. Ada 3 aspek yang dinilai dalam penilaian hasil pembelajaran yaitu  aspek kognitif, afektif, dan psikomotrik
 
  KRITERIA PENILAIAN PROSES DAN HASIL PEMBELAJARAN
 
Menurut Nana Sudjana, penilaian proses belajar mengajar memiliki kriteria, yaitu :
1.      Konsistensi kegiatan belajar mengajar dengan kurikulum.
Kurikulum adalah   program belajar mengajar yang telah ditentukan sebagai acuan apa yang seharusnya dilaksanakan. Keberhasilan proses belajar mengajar dilihat sejauh mana acuan tersebut dilaksanakan secara nyata dalam bentuk dan aspek-aspek :
a.       Tujuan-tujuan pengajaran.
b.      Bahan pengajaran yang diberikan.
c.       Jenis kegiatan yang dilaksanakan
d.      Cara melaksanakan jenis kegiatan
e.       Peralatan yang digunakan untuk masing- masing kegiatan.
f.       Penilaian yang digunakan untuk setiap tujuan.
2.      Keterlaksanaannya oleh guru
Dalam hal ini adalah sejauh mana kegiatan program yang telah dilaksanakan oleh guru tanpa mengalami hambatan dan kesulitan yang berarti. Dengan apa yang direncanakan dapat diwujudkan sebagaimana seharusnya, keterlaksanaan ini dapat dilihat dalam hal :
a.       Mengkodisikan kegiatan belajar siswa.
b.      Menyiapkan alat, sumber dan perlengkapan belajar.
c.       Waktu yang disediakan untuk waktu belajar mengajar.
d.      Memberikan bantuan dan bimbingan belajar kepada siswa.
e.       Melaksanakan proses dan hasil belajar siswa.
f.       Menggeneralisasikan hasil belajar saat itu dan tindak lanjut untuk kegiatan belajar   mengajar berikutnya.
3.      Keterlaksanaannya oleh siswa
Dilihat sejauh mana siswa melakukan kegiatan pembelajaran dengan program yang telah ditentukan guru tanpa mengalami hambatan dan kesulitan yang berarti, hal ini mencakup:
a.       Memahami dan mengikuti petunjuk yang diberikan oleh guru.
b.      Semua siswa turut melakukan kegiatan belajar.
c.       Tugas-tugas belajar dapat diselesaikan sebagaimana mestinya.
d.      Manfaat semua sumber belajar yang disediakan guru.
e.       Menguasai tujuan-tujuan pengajaran yang telah ditetapkan guru.
4.      Motivasi belajar siswa
Keberhasilan proses belajar-mengajar dapat dilihat dalam motivasi belajar yang ditujukan para siswa pada saat melaksanakan kegiatan belajar mengajar . dalam hal :
a.       Minat dan perhatian siswa terhadap pelajaran.
b.      Semangat siswa untuk melakukan tugas-tugas belajarnya.
c.       Tanggung jawab siswa dalam mengerjakan tugas-tugas belajarnya.
d.      Reaksi yang ditunjukan siswa terhadap stimulus yang diberikan guru.
e.       Rasa senang dan puas dalam mengerjakan tugas yang diberikan.
5.      Keaktifan para siswa dalam kegiatan belajar
Penilaian proses belajar mengajar terutama adalah melihat sejauh mana keaktifan siswa dalam mengikuti proses belajar mengajar , keaktifan siswa dapat dilihat dalam  hal :
a.       Turut serta dalam melaksanakan tugas belajarnya.
b.      Terlibat dalam pemecahan masalah.
c.       Bertanya kepada teman atau guru apabila tidak memahami persoalan yang dihadapi.
d.      Berusaha tahu mencari informasi yang diperlukan untuk pemecahan masalah.
e.       Melaksanakan diskusi kelompok sesuai dengan petunjuk guru.
f.       Menilai kemampuan dirinya dan hasil-hasil yang diperolehnya.
g.      Melatih diri dalam memecahkan masalah atau soal yang sejenis.
h.      Kesempatan mengunakan atau menerapkan apa yang telah diperolehnya dalam menyelesaikan tugas atau persoalan yang dihadapinya.
6.      Interaksi guru dan siswa
Interaksi guru dan siswa berkenaan dengan hubungan timbal balik dalam melakukan kegiatan belajar mengajar, hal ini dapat dilihat:
a.       Tanya jawab atau dialog antara guru dengan siswa atau antara siswa dengan siswa.
b.      Bantuan guru terhadap siswa yang mengalami kesulitan belajar, baik secara individual mupun secara kelompok.
c.       Dapatnya guru dan siswa tertentu dijadikan sumber belajar.
d.      Senangtiasa beradanya guru dalam situasi belajar mengajar sebagai fasilitator belajar.
e.       Tampilnya guru sebagai pemberi jalan eluar manakala siswa menghadapi jalan buntu dalam tugas belajarnya.
f.       Adanya kesempatan mendapat umpan balik secara berkesinambungan dari hasil belajar yang diperoleh siswa.
7.      Kemampuan atau keterampilan guru mengajar
Keterampilan guru mengajar merupakan puncak keahlian guru yang professional dalam hal bahan pengajaran, komunikasi dengan siswa, metode mengajar, dll. Beberapa indikator dalam menilai kemampuan ini antara lain :
a.       Menguasai bahan pelajaran yang diajarkan kepada siswa.
b.      Terampil berkomunikasi dengan siswa.
c.       Menguasai kelas sehingga dapat mengendalikan kegiatan kelas.
d.      Terampil mengunakan berbagai alat dan sumber belajar.
e.       Terampil mengajukan pertanyaan, baik lisan maupun tulisan.
8.      Kualitas hasil belajar yang diperoleh siswa
Salah satu keberhasilan proses belajar-mengajar dilihat dari hasil belajar yang dicapai oleh siswa. Dalam hal ini aspek yang dilihat antara lain:
a.       Perubahan pengetahuan, sikap dan perilaku siswa setelah menyelesaikan pengalaman belajarnya.
b.      Kualitas dan kuantitas penguasaan tujuan instruksional oleh para siswa.
c.       Jumlah siswa yang dapat mencapai tujuan instruksional minimal 75 dari jumlah intrusional yang harus dicapai.
d.      Hasil belajar tahan lama diingat dan dapat digunakan sebagai dasar dalam mempelajari bahan berikutnya.
Kriteria penilaian hasil pembelajaran antara lain :
1.      Dikembangkan dengan mengacu pada 3 aspek: pengetahuan, keterampilam dan sikap.
2.      Menggunakan berbagai cara didasarkan pada tuntutan kompetensi dasar.
3.      Mengacu pada tujuan dan fungsi penilaian (sumatif, formatif). Tujuan dan fungsi formatif: keputusan aspek apa yang masih harus diperbaiki dan aspek apa yang dianggap sudah memenuhi dari indikator penilaian. Tujuan dan fungsi sumatif: keputusan apakah siswa dianggap mampu menguasai kualitas yang dikehendaki oleh tujuan pembelajaran.  Mengacu kepada prinsip diferensiasi.
5.      Tidak bersifat diskriminat.