InsyaAllah percaya gak ada sesuatu hal yang tidak mungkin di Dunia.... apalagi niatnya untuk beribadah kepada Allah. InsyaAllah kalo yakin bisa.
ini doa'nya untuk naek haji Alhamdulillah udah banyak yang mengamalkan dan diijabah.
Izin Share untuk temen temen yang ingin pergi ke tanah suci.... semoga bermanfaat
Sunday, August 16, 2015
Doa
Di foto dari buku Doa'Ustazah... InsyaAllah bukan Aliran aliran yaa...
Sama kayak Do'anya Ust.Yusuf Mansur. semoga bermanfaat....
Sama kayak Do'anya Ust.Yusuf Mansur. semoga bermanfaat....
Friday, May 29, 2015
Sukses yang Allah Ridhoi by Winda
Beberapa manusia kalo liat manusia lain sukses dan bahagia dideketnya itu terkadang suka cemburu dan iri. Nah inih muncul deh tuh penyakit yang nempel di hati....
Yah mereka gak tau perjuangan manusia untk capai kesuksesannya itu gak mudah. Taunya saat udah sukses aja
Gak tau kan perjuangannya itu gimana, ya yang pastinya disitu ada Ridhonya Allah lah :D
Saat sebagian orang mati matian nyari uang, dia juga mencari uang cuma diluangkan wktunya itu untk deketin yang punya semuanya. Ya Allah yang punya semuanya. Disaat orang enak istirahat krna kerja, dia masih sempetin bangun Tahajut untuk komunikasi sama tuhannya yaitu Allah.
By : Winda
Nah gimana caranya sukses yang di Ridhoi Allah... ?
Cara sukses yang di Ridhoi Allah menurut versi winda yaaa...
1) gak terlalu utamain dunia. Yah apapun yg lagi ngetren kayak fasion, gadget, demam demam idola atau apalah yang berbau duniawi tidak di taro di dalem hati gak diutamain lah pokoknya. Dunia aja yg di inget nih akherat gimana :(
Bersyukurlah dgn yg kita punya toh dunia mah gak ada abisnya kalo diturutin terus mah >,< Capek atuh. Udah beli hp bagus ehh pas liat tmn beli hp yg lebih tren mau minta ganti hp yg lebih dari tuh tmn. Ya Allah gak ada bersyukurnya yakk. (Bnyk tuh saya temuin) Ganti ganti trs deh tuh gak ada habisnya. Namanya juga DUNIA. Kalau liat dunia itu liat yg dibawah (bnyk orang susah yg gak makan berhari hari).Kalau ibadah liatnya ke atas (yah sholat masih ngaret diakhir waktu sholat, tapu rezeki mau ontime piye iki ?)
2) yang pasti mah utamain kepentingan orang tua. Berbakti (Rajin bantu mama beres beres rumah) yah pokonya bantu orang tua deh, senengin ibu bapak lah. Jgn buat orang tua sakit hati :D kan Ridho Allah Ridho Orang tua. Yah ini sih kunci utamanya :)
3) sering sering inget Allah dimana pun kalian berada. Banyakin dzikir, banyakin sholawat. Yahh pas lagi naek motor minimal sholawat dah. Malu emangnya ? Yah jgn kenceng kenceng bacanya :D hehehe
Kalo kita inget Allah, Allah pasti inget kita lah. Pasti itu. Jgn pas lagi susah aja ingetnya -_-"
4) Mantepin Ibadah, kayak tahajud, puasa sama ngaji Al-Qur'annya. "Kalo gak bisa baca Al-Qur'an gmn ?" Cari guru ngaji atau minta ajarin tmn yg bisa. Yaa saran aja ya. Paling paling mesti dirutinin itu baca Al-Qur'an lohh. Serius. Itu salah satu bentuk komunikasi sama Allah setelah sholat. Mukjizat terakhir yang msh ada di dunia :D
Udah sih itu aja kali menurut winda mah. Kalo di bilang udah sukses emangnya ? Yah InsyaAllah bntar lagi deh. Ini mah cara menurut winda aja. Yah semua orang pasti mau sukses. Tapi winda mah maunya sukses yang ada Ridho Allah, yang dengan cara yang Allah senengi. Mau sukses bnyk cara, gampang ada yg instan. Tapi disitu Allah seneng gak ?? Tau yg ngasih sukses gak ??
Sekian. Terimakasih. Winda
Tuesday, May 5, 2015
"Seperti Apa Rasanya Mencintai Diam-diam?"
sekian lama aku berdiam,
mencintamu di hatiku yang terdalam,
kupikir, semua itu cukup, sayang
cukup untuk membuat hidupmu tenang,
karena aku cukup merasa senang,
melihatmu tersenyum lalu tertawa riang,
kutahu kau bahagia,
kurasa kau tak butuh aku ada
lalu kulihat kau berduka,
terluka karena cinta yang salah,
atau waktu yang tidak berpihak pada bahagiamu semata,
entah,
namun aku tahu,
itu menyesakkan hatimu,
andaikan waktu berpihak pada cintaku,
entah nanti, entah berapa lama lagi,
tahukah kau apa yang sangat ingin kukatakan, sayang?
tahukah kau bagaimana rasanya mencinta seseorang selama ini?
tahukah kau bagaimana rasanya mendoakan dia yang kau cinta,
tanpa kenal waktu, tanpa tahu apakah dia tahu?
tahukah kau bagaimana rasanya, saat dia yang kau cinta, hanya berjarak satumeter di depanmu? satu meter, sungguh hanya satu meter, namun kau hanyalah seorang teman biasa, teman biasa saja
tahukah kau seperti apa rasanya, mencintai diam-diam?
kau ingin bersuara, namun bahagianya adalah bahagiamu juga,
kau ingin sedikit saja membuatnya tertawa, namun waktu selalu lebih dulu membuat seseorang lebih dekat kepadanya
kau ingin mengenal hatinya, namun hatimu sendiri berkata ‘ini bukan saatnya’
aku ingin, sungguh ingin,
mencintamu dengan kepolosan seorang anak kecil,
tak bisa diam, berkata apa adanya tanpa ada yang disembunyikan,
aku ingin, lebih dari sekedar ingin,
kau mendengarkanku sebagai orang lain,
sebagai seorang pecintamu,
pecintamu yang luar biasa mengagumimu
karena kau sungguh tak pernah tahu,
bagaimana rasanya menjadi seorang aku,
seorang yang mencintaimu secara diam-diam, dan itu mampu membuat cintanya begitu dalam .
mencintamu di hatiku yang terdalam,
kupikir, semua itu cukup, sayang
cukup untuk membuat hidupmu tenang,
karena aku cukup merasa senang,
melihatmu tersenyum lalu tertawa riang,
kutahu kau bahagia,
kurasa kau tak butuh aku ada
lalu kulihat kau berduka,
terluka karena cinta yang salah,
atau waktu yang tidak berpihak pada bahagiamu semata,
entah,
namun aku tahu,
itu menyesakkan hatimu,
andaikan waktu berpihak pada cintaku,
entah nanti, entah berapa lama lagi,
tahukah kau apa yang sangat ingin kukatakan, sayang?
tahukah kau bagaimana rasanya mencinta seseorang selama ini?
tahukah kau bagaimana rasanya mendoakan dia yang kau cinta,
tanpa kenal waktu, tanpa tahu apakah dia tahu?
tahukah kau bagaimana rasanya, saat dia yang kau cinta, hanya berjarak satumeter di depanmu? satu meter, sungguh hanya satu meter, namun kau hanyalah seorang teman biasa, teman biasa saja
tahukah kau seperti apa rasanya, mencintai diam-diam?
kau ingin bersuara, namun bahagianya adalah bahagiamu juga,
kau ingin sedikit saja membuatnya tertawa, namun waktu selalu lebih dulu membuat seseorang lebih dekat kepadanya
kau ingin mengenal hatinya, namun hatimu sendiri berkata ‘ini bukan saatnya’
aku ingin, sungguh ingin,
mencintamu dengan kepolosan seorang anak kecil,
tak bisa diam, berkata apa adanya tanpa ada yang disembunyikan,
aku ingin, lebih dari sekedar ingin,
kau mendengarkanku sebagai orang lain,
sebagai seorang pecintamu,
pecintamu yang luar biasa mengagumimu
karena kau sungguh tak pernah tahu,
bagaimana rasanya menjadi seorang aku,
seorang yang mencintaimu secara diam-diam, dan itu mampu membuat cintanya begitu dalam .
Find Allah
Allah Tidak Pernah Berhenti Menolong Hambanya.
Disadari atau tidak disadari, tiap saat Allah selalu membantu kita. Ketika kita mengalami kesulitan dan kita merasa sudah ‘mentok’, Allah pasti menolong kita meskipun kita belum meminta kepadaNya. Namun jika kita meminta langsung kepadaNya, Insya Allah, pertolongan itu akan lebih cepat datangnya.
Seperti yang dijanjikan Allah dalam surat Al Fath ayat 1 yang artinya : “sesungguhnya Kami (Allah) telah memberikan kepadamu kemenangan yang nyata.’ Allah ketika menolong hambaNya, selalu mengutus tentara-tentara Allah. Seperti yang terjadi di Palestine. Para pejuang Palestine di dalam melawan Israel dibantu oleh tentara-tentara Allah walaupun persenjataan Israel lebih canggih dan modern.
Ingin mendapatkan pertolongan Allah dan mendapat kemenangan yang besar ? Ada syarat dan ketentuan berlaku yang harus dijalani. Ini syarat dan aturan dari Allah :
1. Senantiasa dekat kepada Allah.
2. Senantiasa membantu hamba Allah yg mengalami kesulitan.
3. Rutin tahajjud dan dhuha.
4. Sedekah dengan harta terbaik.
5. Berusaha keras menjaga diri dari maksiat.
Karena segala kesulitan berasal dari Allah, maka Allah jugalah yang memiliki jalan keluarnya.
Disadari atau tidak disadari, tiap saat Allah selalu membantu kita. Ketika kita mengalami kesulitan dan kita merasa sudah ‘mentok’, Allah pasti menolong kita meskipun kita belum meminta kepadaNya. Namun jika kita meminta langsung kepadaNya, Insya Allah, pertolongan itu akan lebih cepat datangnya.
Seperti yang dijanjikan Allah dalam surat Al Fath ayat 1 yang artinya : “sesungguhnya Kami (Allah) telah memberikan kepadamu kemenangan yang nyata.’ Allah ketika menolong hambaNya, selalu mengutus tentara-tentara Allah. Seperti yang terjadi di Palestine. Para pejuang Palestine di dalam melawan Israel dibantu oleh tentara-tentara Allah walaupun persenjataan Israel lebih canggih dan modern.
Ingin mendapatkan pertolongan Allah dan mendapat kemenangan yang besar ? Ada syarat dan ketentuan berlaku yang harus dijalani. Ini syarat dan aturan dari Allah :
1. Senantiasa dekat kepada Allah.
2. Senantiasa membantu hamba Allah yg mengalami kesulitan.
3. Rutin tahajjud dan dhuha.
4. Sedekah dengan harta terbaik.
5. Berusaha keras menjaga diri dari maksiat.
Karena segala kesulitan berasal dari Allah, maka Allah jugalah yang memiliki jalan keluarnya.
Sunday, March 22, 2015
Aku sadar
Aku pernah ada dalam kondisi sulit,
posisi lemah,
dimana dunia adalah isi dari hati dan pikiran,
yang merajai jiwa dan tindakan adalah semata agar dapatkan pujian [manusia].
.
Aku sakit,
hatiku berpenyakit,
kalbuku tak sehat,
tergerogoti oleh segala macam perasaan tak baik.
.
Ketika melihat saudariku yang lebih cantik ragawinya, aku dengki,
kemudian mulai menggibahinya dengan segala macam prasangka negatif.
Ketika melihat saudariku memiliki harta benda lebih bagus dan mahal, aku iri,
lalu mulai menggosipinya dengan berbagai macam cerita tak baik.
Ketika melihat saudaraku lebih baik prestasinya, aku cemas,
lalu mulai mengata-ngatainya dengan berbagai macam kalimat tak sopan.
Ketika melihat saudaraku lebih baik rejekinya, aku tak ikhlas,
lalu mulai meluncurkan kisah dengan ribuan macam tuduhan tak jelas.
Ketika melihat saudara saudariku bahagia, tertawa dan tampak senang hidupnya, aku cemburu,
lalu mulai mengarang dongeng dengan variasi fitnah sekelas infotainment.
Segalanya cuma miliki tujuan satu:
meninggikan derajatku didepan manusia dengan merendahkan saudara saudariku.
Aku lupa padahal bagi Allah derajatku-lah yang rendah,
serendah rendahnya derajat manusia.
.
Astaghfirullahaladzim..
ya Rabb, seminim itukah akhlakku dulu?
ya Rabb, sedangkal itukah imanku dulu?
ya Rabb, selemah itukah hatiku dulu?
ya Rabb, serendah itulah tindakanku dulu?
.
Aku sadar,
hati ini meredup cahayanya,
bahkan hampir mati.
Segala macam penyakit berlomba-lomba menghabisinya.
Aku sesak, aku sekarat.
.
Posisi Allah dihatiku hampir tergerus dunia.
Bahkan hampir tak ada Dia disana.
Padahal dunia & isinya adalah ciptaanNya.
Innalillahi.
.
Sampai saat ini, aku masih dalam kondisi menyembuhkan hati, mengobatinya,
mematikan semua penyakit & bibit yg ada.
Kini aku sadar,
ALLAH adalah obat dari segala penyakit hati.
Agar kelak ketika waktuku habis dibumi,
aku berada dalam kondisi bersih kembali seperti bayi.
.
Semoga cerita ini dapat pula menjadi obat dan pengingat untuk diriku yang ternyata masih berpenyakit hatinya
posisi lemah,
dimana dunia adalah isi dari hati dan pikiran,
yang merajai jiwa dan tindakan adalah semata agar dapatkan pujian [manusia].
.
Aku sakit,
hatiku berpenyakit,
kalbuku tak sehat,
tergerogoti oleh segala macam perasaan tak baik.
.
Ketika melihat saudariku yang lebih cantik ragawinya, aku dengki,
kemudian mulai menggibahinya dengan segala macam prasangka negatif.
Ketika melihat saudariku memiliki harta benda lebih bagus dan mahal, aku iri,
lalu mulai menggosipinya dengan berbagai macam cerita tak baik.
Ketika melihat saudaraku lebih baik prestasinya, aku cemas,
lalu mulai mengata-ngatainya dengan berbagai macam kalimat tak sopan.
Ketika melihat saudaraku lebih baik rejekinya, aku tak ikhlas,
lalu mulai meluncurkan kisah dengan ribuan macam tuduhan tak jelas.
Ketika melihat saudara saudariku bahagia, tertawa dan tampak senang hidupnya, aku cemburu,
lalu mulai mengarang dongeng dengan variasi fitnah sekelas infotainment.
Segalanya cuma miliki tujuan satu:
meninggikan derajatku didepan manusia dengan merendahkan saudara saudariku.
Aku lupa padahal bagi Allah derajatku-lah yang rendah,
serendah rendahnya derajat manusia.
.
Astaghfirullahaladzim..
ya Rabb, seminim itukah akhlakku dulu?
ya Rabb, sedangkal itukah imanku dulu?
ya Rabb, selemah itukah hatiku dulu?
ya Rabb, serendah itulah tindakanku dulu?
.
Aku sadar,
hati ini meredup cahayanya,
bahkan hampir mati.
Segala macam penyakit berlomba-lomba menghabisinya.
Aku sesak, aku sekarat.
.
Posisi Allah dihatiku hampir tergerus dunia.
Bahkan hampir tak ada Dia disana.
Padahal dunia & isinya adalah ciptaanNya.
Innalillahi.
.
Sampai saat ini, aku masih dalam kondisi menyembuhkan hati, mengobatinya,
mematikan semua penyakit & bibit yg ada.
Kini aku sadar,
ALLAH adalah obat dari segala penyakit hati.
Agar kelak ketika waktuku habis dibumi,
aku berada dalam kondisi bersih kembali seperti bayi.
.
Semoga cerita ini dapat pula menjadi obat dan pengingat untuk diriku yang ternyata masih berpenyakit hatinya
Abad 20
Kita telah sampai di zaman dimana
Bicara suara tanpa perlu suara
Melihat tanpa perlu tatap muka
Dan memanggil tanpa perlu teriak
Hingga Bicara hanya perlu ketik saja
Melihat hanya perlu klik saja
Dan memanggil hanya perlu ping saja
Social media telah menjadi budaya
AlQur’an pun semakin terlupa
Dari yang hanya melihat-lihat
sampai mereka yang beradu pendapat
Dari tingkah yang dibuat-buat
Sampai yang terang-terangan maksiat
Hingga tak sadar jemari ini berkhianat
Menulis sesuatu yg tak bermanfaat
Hingga tak sadar mata ini berkhianat
Melihat apa yang seharusnya tak dilihat
Wahai diri ingatlah !!
Matamu akan menjadi saksi atas apa yang kau lihat
Jemarimu akan menjadi saksi atas apa yang telah
engkau tulis
Suatu hari, jemari yang engkau pakai menulis ini akan bersaksi pada penciptanya
Mata yang kau pakai melihat ini akan bersaksi pada penciptanya
Maka dapatkah engkau membantahnya?
Maka, jangan sampai mereka menjadi musuhmu dihari perhitungan nanti
Menjadi saksi keburukanmu disosial media
Saksi atas apa yang kau lihat
Saksi atas apa yang kau tulis
Saksi atas segala apa yang kita lakukan di sosial media
Gunakan Apa yang ada padamu sebagai ladang,
Ladang dimana engkau bisa menanam kebaikan dan
menuai hasilnya di akhirat kelak
Bicara suara tanpa perlu suara
Melihat tanpa perlu tatap muka
Dan memanggil tanpa perlu teriak
Hingga Bicara hanya perlu ketik saja
Melihat hanya perlu klik saja
Dan memanggil hanya perlu ping saja
Social media telah menjadi budaya
AlQur’an pun semakin terlupa
Dari yang hanya melihat-lihat
sampai mereka yang beradu pendapat
Dari tingkah yang dibuat-buat
Sampai yang terang-terangan maksiat
Hingga tak sadar jemari ini berkhianat
Menulis sesuatu yg tak bermanfaat
Hingga tak sadar mata ini berkhianat
Melihat apa yang seharusnya tak dilihat
Wahai diri ingatlah !!
Matamu akan menjadi saksi atas apa yang kau lihat
Jemarimu akan menjadi saksi atas apa yang telah
engkau tulis
Suatu hari, jemari yang engkau pakai menulis ini akan bersaksi pada penciptanya
Mata yang kau pakai melihat ini akan bersaksi pada penciptanya
Maka dapatkah engkau membantahnya?
Maka, jangan sampai mereka menjadi musuhmu dihari perhitungan nanti
Menjadi saksi keburukanmu disosial media
Saksi atas apa yang kau lihat
Saksi atas apa yang kau tulis
Saksi atas segala apa yang kita lakukan di sosial media
Gunakan Apa yang ada padamu sebagai ladang,
Ladang dimana engkau bisa menanam kebaikan dan
menuai hasilnya di akhirat kelak
Saturday, March 14, 2015
Menikah
Jika
kamu mencari orang yang sempurna untuk menemani sisa hidupmu, umurmu
akan habis sebelum menemukanku. Menikah itu saling berbenah bukan
menuntut.
#
Bukan soal setaranya jenjang pendidikan yang menjadikan rumah tangga bahagia dan harmonis.
#
Bukan soal berapa banyak penghasilan yang didapat.
#
Tetapi penerimaan dan saling ridha dengan kekurangan dan kelebihan masing2.
#
Betapa banyak yang sama-sama tinggi jenjang pendidikannya, tapi pernikahannya tidak bahagia.
Karena mereka ingin unggul dari pasangannya.
#
Bahkan banyak yang pernikahannya digelimangi kelebihan harta. Hingga apa yang pasangannya inginkan mudah diwujudkan. Namun sayang banyak juga yang tidak bahagia. Karna apa ? Karna mereka membeli kebahagiaan melalui harta kekayaan materi bukan kaya karena mencari berkah dariNya.
#
Makin tinggi harapan tentang apa yang ingin kita raih dalam pernikahan, makin sulit merasakan kebaikan pasangan kita, meski ia sebenarnya sangat baik.
#
Kita ingin pasangan memiliki kesamaan soal selera makan, tampil modis ketika diajak jalan, memiliki tubuh yang menarik, pandai dalam memasak, pintar dalam segala hal dll.
#
Sudah sesempurna apa dirimu ??? #
Maka...makin besar yang ingin kita perjuangkan dalam pernikahan, makin mudah kita menerima kekurangannya. Kita lebih berlapang dada untuk berbenah bukan menuntut.
#
Inilah yang lebih penting untuk kita siapkan. Berapa banyak yang menikah dengan bermodalkan cinta menggebu, tapi segera kecewa usai bulan madu.
#
Menikah itu bukan hanya modal cinta. Melainkan mengerti tanggungjawab.
#
Bila hanya bermodal cinta. Jika pasangan kita nantinya sudah tidak secantik dulu, sudah tidak semenarik diawal berjumpa, sudah mulai banyak yang dilupa, sudah mulai terlihat tabiat aslinya, dsb. Cinta itu bisa hilang.
#
Bisa hilang karna tidak adanya rasa tanggungjawab kepadaNya. Lupa bahwa segala apa yang kita kerjakan akan dimintai pertanggungjawaban oleh-Nya. Dan Bisa hilang karna adanya orang ketiga, sulitnya menerima kekurangan dsb.
#
Maka... Menikahlah bukan hanya bermodalkan cinta melainkan tanggungjawab. In Syaa Allah bahagia dunia wal akhirat. Aamiin :)
#
Bukan soal setaranya jenjang pendidikan yang menjadikan rumah tangga bahagia dan harmonis.
#
Bukan soal berapa banyak penghasilan yang didapat.
#
Tetapi penerimaan dan saling ridha dengan kekurangan dan kelebihan masing2.
#
Betapa banyak yang sama-sama tinggi jenjang pendidikannya, tapi pernikahannya tidak bahagia.
Karena mereka ingin unggul dari pasangannya.
#
Bahkan banyak yang pernikahannya digelimangi kelebihan harta. Hingga apa yang pasangannya inginkan mudah diwujudkan. Namun sayang banyak juga yang tidak bahagia. Karna apa ? Karna mereka membeli kebahagiaan melalui harta kekayaan materi bukan kaya karena mencari berkah dariNya.
#
Makin tinggi harapan tentang apa yang ingin kita raih dalam pernikahan, makin sulit merasakan kebaikan pasangan kita, meski ia sebenarnya sangat baik.
#
Kita ingin pasangan memiliki kesamaan soal selera makan, tampil modis ketika diajak jalan, memiliki tubuh yang menarik, pandai dalam memasak, pintar dalam segala hal dll.
#
Sudah sesempurna apa dirimu ??? #
Maka...makin besar yang ingin kita perjuangkan dalam pernikahan, makin mudah kita menerima kekurangannya. Kita lebih berlapang dada untuk berbenah bukan menuntut.
#
Inilah yang lebih penting untuk kita siapkan. Berapa banyak yang menikah dengan bermodalkan cinta menggebu, tapi segera kecewa usai bulan madu.
#
Menikah itu bukan hanya modal cinta. Melainkan mengerti tanggungjawab.
#
Bila hanya bermodal cinta. Jika pasangan kita nantinya sudah tidak secantik dulu, sudah tidak semenarik diawal berjumpa, sudah mulai banyak yang dilupa, sudah mulai terlihat tabiat aslinya, dsb. Cinta itu bisa hilang.
#
Bisa hilang karna tidak adanya rasa tanggungjawab kepadaNya. Lupa bahwa segala apa yang kita kerjakan akan dimintai pertanggungjawaban oleh-Nya. Dan Bisa hilang karna adanya orang ketiga, sulitnya menerima kekurangan dsb.
#
Maka... Menikahlah bukan hanya bermodalkan cinta melainkan tanggungjawab. In Syaa Allah bahagia dunia wal akhirat. Aamiin :)
Doa ku
Ya Allah,
Jka aku jatuh cinta
Cintakanlah aku pada seseorang yang melabuhkan cintanya pada-Mu, agar bertambah kekuatanku untuk mencintai-Mu
Ya Rahman,
Jika aku jatuh cinta
Jagalah cintaku padanya agar tak melebihi cintaku pada-Mu
Ya Rahim,
Jika aku jatuh hati
Izinkanlah aku menyentuh hati seseorang yang hatinya tertaut pada-Mu, agar tidak terjatuh aku dalam jurang cinta aemu
Ya Rabbana, jika aku jatuh hati
Jagalah hatiku padanya, agar tidak berpaling dari hati-Mu
Ya Rabbul Izzati, jika aku rindu
Rindukanlah aku pada seseorang yang merindukan syahid dijalan-Mu
Laki-laki pilihan Allah untukku,
Yang akan berjodoh dengan ku.
Entah siapa, dan dimana dirimu berada,
Aku pun tidak pernah tau.
Apakah kau nanti yang akan tercatat di lauhul mahfudz untukku,
Aku pun tidak tau.
Apakah kau lelaki yang sholih atau lelaki yang sedang mengejar perbaikan diri dari kesalahan seperti diriku?
Ataukah lelaki yang masih terlena dengan keindahan dunia yang sesaat?
Duhai lelaki,
Jika kau memang lelaki yang sholih,
Di suatu saat kau yang telah ditakdirkan Allah untukku,
Ku harap engkau dapat membimbingku,
Ku harap engkau dapat meluruskan arah langkahku yang salah untuk menuju SyurgaNya.
Dan aku akan berusaha menjadi makmum mu yang baik yang taat kepaa Allah.
Namun, jika kau adalah lelaki yang sedang bangkit dari kesalahan,
Maka, sudahkah hari hari mu kau isi dengan perbaikan diri?
Sudahkah engkau berfikir dari kesalahan masa lalu mu?
Sudahkah perbuatan masa lalu mu kau sesali?
Ku harap kau adalah sosok lelaki yang tegar dan mampu memperbaiki kesalahan di masa lalu.
Ku harap kau dapat menembus kesalahan mu di masa lalu dengan penyesalan dan air mata taubat.
Janganlah khawatir wahai calon imamku....
Aku juga bukanlah akhwat yang suci dari dosa.
Aku adalah seorang akhwat biasa yang sedang menembus kesalahan ku di masa lalu dengan airmata penyesalan.
Dan kini aku bangkit dari kesalahanku memperbaiki diri menuju SyurgaNya.
Jika kamu yang masih terlena dalam keindahan dunia ini,
Aku berharap engkat dapat sadar dan bangkit dan berfikir akan perbuatan yang engkau lakukan.
Dan sebaikbaik kita adalah orang yang mau bertaubat dan mau memperbaiki diri dari kesalahan. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun. (ALLAHU GHOFUR)
Wahai calon imamku....
Jika kau mampu menjaga hati,
Maka izinkan aku untuk mengisi hatimu disaat ikatan suci tiba.
Aku akan tetap jaga hati dan jiwa ku hanya untuk engkau yang nantinya Allah halalkan dngan prnikahan suci.
Ku akan setia menantimu, hingga tiba saatnya engkau menjemputku.
Akan ku smpaikn isi curahan hatiku kepada Allah yang Maha Tahu.
Hanya Dia yang dapat menyatukan kita dalam ikatan suci.
Aku tetap disini menunggu,
Dengan kesetian Allah menemaniku.
Jka aku jatuh cinta
Cintakanlah aku pada seseorang yang melabuhkan cintanya pada-Mu, agar bertambah kekuatanku untuk mencintai-Mu
Ya Rahman,
Jika aku jatuh cinta
Jagalah cintaku padanya agar tak melebihi cintaku pada-Mu
Ya Rahim,
Jika aku jatuh hati
Izinkanlah aku menyentuh hati seseorang yang hatinya tertaut pada-Mu, agar tidak terjatuh aku dalam jurang cinta aemu
Ya Rabbana, jika aku jatuh hati
Jagalah hatiku padanya, agar tidak berpaling dari hati-Mu
Ya Rabbul Izzati, jika aku rindu
Rindukanlah aku pada seseorang yang merindukan syahid dijalan-Mu
Laki-laki pilihan Allah untukku,
Yang akan berjodoh dengan ku.
Entah siapa, dan dimana dirimu berada,
Aku pun tidak pernah tau.
Apakah kau nanti yang akan tercatat di lauhul mahfudz untukku,
Aku pun tidak tau.
Apakah kau lelaki yang sholih atau lelaki yang sedang mengejar perbaikan diri dari kesalahan seperti diriku?
Ataukah lelaki yang masih terlena dengan keindahan dunia yang sesaat?
Duhai lelaki,
Jika kau memang lelaki yang sholih,
Di suatu saat kau yang telah ditakdirkan Allah untukku,
Ku harap engkau dapat membimbingku,
Ku harap engkau dapat meluruskan arah langkahku yang salah untuk menuju SyurgaNya.
Dan aku akan berusaha menjadi makmum mu yang baik yang taat kepaa Allah.
Namun, jika kau adalah lelaki yang sedang bangkit dari kesalahan,
Maka, sudahkah hari hari mu kau isi dengan perbaikan diri?
Sudahkah engkau berfikir dari kesalahan masa lalu mu?
Sudahkah perbuatan masa lalu mu kau sesali?
Ku harap kau adalah sosok lelaki yang tegar dan mampu memperbaiki kesalahan di masa lalu.
Ku harap kau dapat menembus kesalahan mu di masa lalu dengan penyesalan dan air mata taubat.
Janganlah khawatir wahai calon imamku....
Aku juga bukanlah akhwat yang suci dari dosa.
Aku adalah seorang akhwat biasa yang sedang menembus kesalahan ku di masa lalu dengan airmata penyesalan.
Dan kini aku bangkit dari kesalahanku memperbaiki diri menuju SyurgaNya.
Jika kamu yang masih terlena dalam keindahan dunia ini,
Aku berharap engkat dapat sadar dan bangkit dan berfikir akan perbuatan yang engkau lakukan.
Dan sebaikbaik kita adalah orang yang mau bertaubat dan mau memperbaiki diri dari kesalahan. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun. (ALLAHU GHOFUR)
Wahai calon imamku....
Jika kau mampu menjaga hati,
Maka izinkan aku untuk mengisi hatimu disaat ikatan suci tiba.
Aku akan tetap jaga hati dan jiwa ku hanya untuk engkau yang nantinya Allah halalkan dngan prnikahan suci.
Ku akan setia menantimu, hingga tiba saatnya engkau menjemputku.
Akan ku smpaikn isi curahan hatiku kepada Allah yang Maha Tahu.
Hanya Dia yang dapat menyatukan kita dalam ikatan suci.
Aku tetap disini menunggu,
Dengan kesetian Allah menemaniku.
Calon Suami ???
By.Ust. felixsiauw
cari calon suami itu yang rekam jejaknya bagus walau tak sempurna | ibadah dia segera, taubat nggak ditunda, cinta akhirat tak lupa dunia
lelaki yang santun pada orangtuanya, pandai bahagiakan keduanya | kemungkinan besar santun-ramah pada istrinya, dan bahagiakan istrinya
lelaki yang menomorsatukan Allah, dan senantiasa taat saat dia sendiri | akan jauh dari maksiat dan selalu dirindukan saat sudah beristri
lelaki yang senantiasa berdakwah, karena tak mau sendiri dalam taat | nantinya mengajakmu taat berdua, dan menjaga keluarga dari maksiat
lelaki yang hatinya terikat pada masjid, lisannya basah oleh Al-Qur'an | nantinya jadikan rumah tangga ibadah, syahdu penuh ketenangan
yang celaka, lelaki yang sudah rekam jejaknya jelek, enggan memperbaiki | maksiat dipelihara, kebaikan diolok-olok, sudah taubat kumat lagi
lelaki begini jangan diharap-harap, sudah dinikahi bikin susah | ibunya yang sudah melahirkan saja diabaikan, apalagi kamu
lelaki begini hanya bisa PHP, jangankan janji ke kamu | janjinya kepada Sang Pencipta saja bisa diingkari
lelaki begini minim tanggung jawab, pacaran terus | menikahi beum sanggup, maksiat jalan terus
lelaki begini, shalatnya ditinggal, puasa sekenanya, ibadah lalai | wajar nanti istrinya ditinggal, nafkah sekenanya, bahagia cuma mimpi
calon suami baik, itu rekam jejaknya baik, juga sebaliknya | cari rekam jejak ke ustadznya, bapak-ibunya | bukan dipacari, itu maksiat
calon suami baik itu dilihat dari rekam jejak hidupnya | kalo sekarang berani maksiat, sudah nikah lebih parah lagi
kalau dia taat dia nggak pacaran, kalau pacaran dia berani maksiat | kalau kamu cari calon suami baik lewat pacaran, jelas salah fatal
kalau rekam jejaknya baik, kemungkinan besar calon yang baik | kalau rekam jejaknya hancur, kemungkinan besar calon yang hancur
tentu ada pengecualian yang rekam jejaknya jelek tapi calon suami baik | tapi ya itu, melibatkan rekam jejak lain, taubat-taubat-taubat
#UdahPutusinAja, cari ridha Allah, taat pada Allah | kalau kamu yakin jodoh ditangan Allah, maka taat Allah jalan terbaik dapat suami baik
cari calon suami itu yang rekam jejaknya bagus walau tak sempurna | ibadah dia segera, taubat nggak ditunda, cinta akhirat tak lupa dunia
lelaki yang santun pada orangtuanya, pandai bahagiakan keduanya | kemungkinan besar santun-ramah pada istrinya, dan bahagiakan istrinya
lelaki yang menomorsatukan Allah, dan senantiasa taat saat dia sendiri | akan jauh dari maksiat dan selalu dirindukan saat sudah beristri
lelaki yang senantiasa berdakwah, karena tak mau sendiri dalam taat | nantinya mengajakmu taat berdua, dan menjaga keluarga dari maksiat
lelaki yang hatinya terikat pada masjid, lisannya basah oleh Al-Qur'an | nantinya jadikan rumah tangga ibadah, syahdu penuh ketenangan
yang celaka, lelaki yang sudah rekam jejaknya jelek, enggan memperbaiki | maksiat dipelihara, kebaikan diolok-olok, sudah taubat kumat lagi
lelaki begini jangan diharap-harap, sudah dinikahi bikin susah | ibunya yang sudah melahirkan saja diabaikan, apalagi kamu
lelaki begini hanya bisa PHP, jangankan janji ke kamu | janjinya kepada Sang Pencipta saja bisa diingkari
lelaki begini minim tanggung jawab, pacaran terus | menikahi beum sanggup, maksiat jalan terus
lelaki begini, shalatnya ditinggal, puasa sekenanya, ibadah lalai | wajar nanti istrinya ditinggal, nafkah sekenanya, bahagia cuma mimpi
calon suami baik, itu rekam jejaknya baik, juga sebaliknya | cari rekam jejak ke ustadznya, bapak-ibunya | bukan dipacari, itu maksiat
calon suami baik itu dilihat dari rekam jejak hidupnya | kalo sekarang berani maksiat, sudah nikah lebih parah lagi
kalau dia taat dia nggak pacaran, kalau pacaran dia berani maksiat | kalau kamu cari calon suami baik lewat pacaran, jelas salah fatal
kalau rekam jejaknya baik, kemungkinan besar calon yang baik | kalau rekam jejaknya hancur, kemungkinan besar calon yang hancur
tentu ada pengecualian yang rekam jejaknya jelek tapi calon suami baik | tapi ya itu, melibatkan rekam jejak lain, taubat-taubat-taubat
#UdahPutusinAja, cari ridha Allah, taat pada Allah | kalau kamu yakin jodoh ditangan Allah, maka taat Allah jalan terbaik dapat suami baik
Saat Merasa Diri lebih Baik
Saat Merasa Diri lebih Baik dan meremehkan orang lain
.
Ini yang dialami oleh kita-kita tatkala sudah lama belajar agama. Merasa diri sudah lebih dari orang lain dan lebih paham dari yang lain. Padahal kekurangan kita teramat banyak. Maksiat kecil-kecilan bahkan yang besar masih dilakoni. Ilmu yang telah kita pelajari pun sedikit yang diamalkan. .
Prinsip yang harus dipegang adalah janganselalu merasa diri sudah baik, namun berusaha terus untuk memperbaiki diri menjadi lebih baik.Allah Ta’ala berfirman
. ,هُوَ أَعْلَمُ بِكُمْ إِذْ أَنْشَأَكُمْ مِنَ الْأَرْضِ وَإِذْ أَنْتُمْ أَجِنَّةٌ فِي بُطُونِ أُمَّهَاتِكُمْ فَلَا تُزَكُّوا أَنْفُسَكُمْ هُوَ أَعْلَمُ بِمَنِ اتَّقَى“ .
.
Dan Dia lebih mengetahui (tentang keadaan) ketika Dia menjadikan kamu dari tanah dan ketika kamu masih janin dalam perut ibumu; maka janganlah kamu mengatakan dirimu suci. Dialah yang paling mengetahui tentang orang yang bertakwa.” (QS. An Najm: 32).
.
Janganlah engkau mengatakan dirimu suci, dirimu lebih baik. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam juga bersabda
,لاَ تُزَكُّوا أَنْفُسَكُمُ اللَّهُ أَعْلَمُ بِأَهْلِ الْبِرِّ مِنْكُم .
.
ْJanganlah menyatakan diri kalian suci Sesungguhnya Allah yang lebih tahu manakah yang baik di antara kalian.” (HR. Muslim no. 2142).Jika kita ingin memiliki tahu bahayanya menganggap diri lebih baik, maka coba lihatlah pada kekurangan kita dalam ketaatan. Lalu lihat para orang yang menyatakan kita baik. Maka kalau seandainya mereka tahu kekurangan kita, pasti mereka akan menjauh.
.
Seharusnya sikap seorang muslim adalah mengedepankan suuzhon (prasangka jelek) pada diri sendiri. Ia merasa dirinya serba kurang. Takperlulah ia memandang kejelekan pada orang lain. Kita ingat kata pepatah, “Semut di seberang lautan nampak, namun gajah di pelupuk mata tak nampak".
.
Ini yang dialami oleh kita-kita tatkala sudah lama belajar agama. Merasa diri sudah lebih dari orang lain dan lebih paham dari yang lain. Padahal kekurangan kita teramat banyak. Maksiat kecil-kecilan bahkan yang besar masih dilakoni. Ilmu yang telah kita pelajari pun sedikit yang diamalkan. .
Prinsip yang harus dipegang adalah janganselalu merasa diri sudah baik, namun berusaha terus untuk memperbaiki diri menjadi lebih baik.Allah Ta’ala berfirman
. ,هُوَ أَعْلَمُ بِكُمْ إِذْ أَنْشَأَكُمْ مِنَ الْأَرْضِ وَإِذْ أَنْتُمْ أَجِنَّةٌ فِي بُطُونِ أُمَّهَاتِكُمْ فَلَا تُزَكُّوا أَنْفُسَكُمْ هُوَ أَعْلَمُ بِمَنِ اتَّقَى“ .
.
Dan Dia lebih mengetahui (tentang keadaan) ketika Dia menjadikan kamu dari tanah dan ketika kamu masih janin dalam perut ibumu; maka janganlah kamu mengatakan dirimu suci. Dialah yang paling mengetahui tentang orang yang bertakwa.” (QS. An Najm: 32).
.
Janganlah engkau mengatakan dirimu suci, dirimu lebih baik. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam juga bersabda
,لاَ تُزَكُّوا أَنْفُسَكُمُ اللَّهُ أَعْلَمُ بِأَهْلِ الْبِرِّ مِنْكُم .
.
ْJanganlah menyatakan diri kalian suci Sesungguhnya Allah yang lebih tahu manakah yang baik di antara kalian.” (HR. Muslim no. 2142).Jika kita ingin memiliki tahu bahayanya menganggap diri lebih baik, maka coba lihatlah pada kekurangan kita dalam ketaatan. Lalu lihat para orang yang menyatakan kita baik. Maka kalau seandainya mereka tahu kekurangan kita, pasti mereka akan menjauh.
.
Seharusnya sikap seorang muslim adalah mengedepankan suuzhon (prasangka jelek) pada diri sendiri. Ia merasa dirinya serba kurang. Takperlulah ia memandang kejelekan pada orang lain. Kita ingat kata pepatah, “Semut di seberang lautan nampak, namun gajah di pelupuk mata tak nampak".
BELAJAR LAGI
Saat terjatuh dan dunia terasa seolah runtuh,
belajar lagi.
Tuhan sedang mengajarkanmu untuk introspeksi diri dan tak mudah menyerah.
.
Saat merasa sendiri dan seolah tak berkawan,
belajar lagi.
Tuhan sedang mengajarkanmu untuk dapat mandiri dan tak gampang pasrah.
.
Saat merasa tersesat dan hilang arah tujuan,
belajar lagi.
Tuhan sedang mengajarkanmu untuk mengingatNya dan bertaubat atas segala dosa.
.
Saat merasa hampa, kosong dan hidup tak lagi berwarna,
belajar lagi.
Tuhan sedang mengajarkanmu bersemangat untuk melakukan hal-hal bermanfaat bagi umat.
.
Saat merasa terkuasai oleh amarah dan emosi,
belajar lagi.
Tuhan sedang mengajarkanmu untuk bermanfaat dan menjadi manusia yang lapang hatinya untuk memaafkan.
.
Belajar lagi..
Karena hidup tak ada di masa lalu,
Tak juga ada dimasa kini.
.
Belajar lagi..
Persiapkan diri untuk meniti masa depan penuh harapan.
Jadilah insan dambaan Tuhan dan contoh baik untuk rekan.
belajar lagi.
Tuhan sedang mengajarkanmu untuk introspeksi diri dan tak mudah menyerah.
.
Saat merasa sendiri dan seolah tak berkawan,
belajar lagi.
Tuhan sedang mengajarkanmu untuk dapat mandiri dan tak gampang pasrah.
.
Saat merasa tersesat dan hilang arah tujuan,
belajar lagi.
Tuhan sedang mengajarkanmu untuk mengingatNya dan bertaubat atas segala dosa.
.
Saat merasa hampa, kosong dan hidup tak lagi berwarna,
belajar lagi.
Tuhan sedang mengajarkanmu bersemangat untuk melakukan hal-hal bermanfaat bagi umat.
.
Saat merasa terkuasai oleh amarah dan emosi,
belajar lagi.
Tuhan sedang mengajarkanmu untuk bermanfaat dan menjadi manusia yang lapang hatinya untuk memaafkan.
.
Belajar lagi..
Karena hidup tak ada di masa lalu,
Tak juga ada dimasa kini.
.
Belajar lagi..
Persiapkan diri untuk meniti masa depan penuh harapan.
Jadilah insan dambaan Tuhan dan contoh baik untuk rekan.
PENILAIAN HASIL BELAJAR
Sudjana (2005) mengatakan bahwa penilaian hasil belajar
adalah proses pemberian nilai terhadap hasil-hasil belajar yang dicapai siswa
dengan kriteria tertentu. Hal ini mengisyaratkan bahwa objek yang dinilainya
adalah hasil belajar siswa. Tingkah laku sebagai hasil belajar
dalam pengertian luas mencakup bidang kognitif, afektif dan psikomotorik.
Penilaian dan pengukuran hasil belajar dilakukan dengan menggunakan tes hasil
belajar, terutama hasil belajar kognitif berkenaan dengan penguasaan bahan
pengajaran sesuai dengan tujuan pendidikan dan pengajaran.
Hasil belajar merupakan hal yang dapat dipandang dari dua
sisi yaitu sisi siswa dan dari sisi guru. Dari sisi siswa, hasil belajar
merupakan tingkat perkembangan mental yang lebih baik bila dibandingkan pada
saat sebelum belajar. Tingkat perkembangan mental tersebut terwujud pada
jenis-jenis ranah kognitif, afektif, dan psikomotor. Sedangkan dari sisi guru,
hasil belajar merupakan saat terselesikannya bahan pelajaran.
Hasil belajar merupakan suatu puncak proses belajar. Hasil
belajar tersebut terjadi terutama berkat evaluasi guru. Hasil belajar dapat
berupa dampak pengajaran dan dampak pengiring. Kedua dampak tersebut bermanfaat
bagi guru dan siswa.
Menurut Woordworth (dalam Ismihyani 2000), hasil belajar
merupakan perubahan tingkah laku sebagai akibat dari proses belajar. Woordworth
juga mengatakan bahwa hasil belajar adalah kemampuan aktual yang diukur secara
langsung. Hasil pengukuran belajar inilah akhirnya akan mengetahui seberapa
jauh tujuan pendidikan dan pengajaran yang telah dicapai.
Dari penjelasan beberapa ahli, dapat diambil kesimpulan
bahwa belajar pada hakekatnya adalah proses perubahan perilaku siswa dalam
bakat pengalaman dan pelatihan.
Penilaian hasil belajar oleh satuan pendidikan dilakukan
untuk menilai pencapaian kompetensi peserta didik pada semua mata pelajaran.
Permendiknas No. 20 Tahun 2007 tentang Standar Penilaian Pendidikan menjelaskan
bahwa penilaian hasil belajar oleh satuan pendidikan meliputi kegiatan sebagai
berikut:
1. Menentukan KKM pada setiap mata
pelajaran dengan memperhatikan karakteristik peserta didik, karakteristik mata
pelajaran, dan kondisi sekolah melalui rapat dewan pendidik.
2. Mengkoordinasikan kegiatan ulangan
tengah semester, ulangan akhir semester, dan ulangan kenaikan kelas.
3. Menentukan criteria kenaikan kelas
bagi satuan pendidikan yang menggunakan sistem paket melalui rapat dewan
pendidik.
4. Menentukan criteria program
pembelajaran bagi satuan pendidikan yang menggunakan sistem kredit semester
melalui rapat dewan pendidik.
5. Menentukan nilai akhir kelompok mata
pelajaran estetika dan kelompok mata pelajaran pendidikan jasmani, olah raga
dan kesehatan melalui rapat dewan pendidik dengan mempertimbangkan hasil
penilaian oleh pendidik.
6. Menentukan nilai akhir kelompok mata
pelajaran agama dan akhlak mulia dan kelompok mata pelajaran kewarganegaraan
dan kepribadian dilakukan melalui rapat dewan pendidik dengan mempertimbangkan
hasil penilaian pendidik dan nilai hasil ujian sekolah.
7. Menyelenggarakan ujian
sekolah/madrasah dan menentukan kelulusan peserta didik dari ujian
sekolah/madrasah sesuai dengan POS Ujian Sekolah/Madrasah bagi satuan pendidikan
penyelenggara UN.
8. Melaporkan hasil penilaian mata
pelajaran untuk semua kelompok mata pelajaran pada setiap akhir semester kepada
orang tua/wali peserta didik dalam bentuk buku laporan pendidikan.
9. Melaporkan pencapaian hasil belajar
tingkat satuan pendidikan kepada dinas pendidikan kabupaten/kota. Cara
melaporkan pencapaian hasil belajara adalah sebagai berikut.
a. Menentukan kelulusan peserta didik
dari satuan pendidikan melalui rapat dewan pendidik sesuai dengan kriteria:
1) Menyelesaikan seluruh program
pembelajaran.
2) Memperoleh nilai minimal baik pada
penilaian akhir untuk seluruh mata pelajaran kelompok mata pelajaran agama dan
akhlak mulia; kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian; kelompok
mata pelajaran estetika; dan kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga, dan
kesehatan.
3) Lulus ujian sekolah/madrasah.
4) Lulus UN.
b. Menerbitkan Surat Keterangan Hasil
Ujian Nasional (SKHUN) setiap peserta didik yang mengikuti Ujian Nasional bagi
satuan pendidikan penyelenggara UN.
c.
Menerbitkan ijazah bagi setiap peserta didik yang lulus dari
satuan pendidikan bagi satuan pendidikan penyelenggara UN.
Sudjana (2005) mengutarakan tujuan penilaian hasil belajar
sebagai berikut:
1. Mendeskripsikan kecakapan belajar
siswa sehingga dapat diketahui kelebihan dan kekurangannya dalam berbagai mata
pelajaran yang ditempuhnya.
2. Mengetahui keberhasilan proses
pendidikan dan pengajaran di sekolah, yakni seberapa efektifannya mampu
mengubah tingkah laku siswa ke arah tujuan pendidikan.
3. Menentukan tindak lanjut hasil
penilaian, yakni melakukan perbaikan dan penyempurnaan dalam hal program
pendidikan dan pengajaran serta sistem pelaksanaannya.
4. Memberikan pertanggungjawaban (accountability) dari pihak sekolah
kepada pihak-pihak yang berkepentingan.
RUANG LINGKUP PENILAIAN PROSES DAN HASIL BELAJAR
Ruang lingkup penilaian proses dan
hasil belajar adalah sebagai berikut.
1. Sikap mencakup kebiasaan, motivasi,
minat, bakat yang meliputi bagaimana sikap peserta didik terhadap guru, mata pelajaran, orang tua, suasana sekolah,
lingkungan, metode, media dan penilaian.
2. Pengetahuan dan Pemahaman peseta
didik sudah mengetahui dan memahami tugas-tugasnya sebagai warga Negara, warga
masyakat, warga sekolah, dan sebagainya
3. Kecerdasan meliputi apakah peserta
didik samapi taraf tertentu sudah dapat memecahkan masalah-masaah yang di
hadapi dalam pelajaran.
4. Perkembangan jasmani meliputi apakah
jasmani peserta didik sudah berkembang secara harmonis, apaka peserta didik
sudah membiasakan diri hidup sehat
5. Keterampilan ini menjelaskan apakah
peserta didik sudah terampil membaca, menulis dan menghitung, apakah peserta didik
sudah terampil menggambar atau olahragaKOMPONEN PENILAIAN PROSES DAN HASIL PEMBELAJARAN
1.
Komponen Penilaian Proses
Pembelajaran
Dimensi penilaian proses belajar mengajar berkenan dengan
komponen-komponen yang membentuk proses belajar-mengajar dan keterkaitan antara
komponen-komponen tersebut. Komponen pengajaran sebagai dimensi penilaian
proses belajar-mengajar mencakup :
a. Komponen tujuan instruksional meliputi
aspek-aspek ruang lingkup tujuan, abilitas yang terkandung didalamnya, rumusan
tujuan , kesesuaian dengan kemampuan siswa, jumlah dan waktu yang tersedia
untuk mencapainya, kesesuaian dengan kurikulum yang berlaku, keterlaksanaan
dalam pengajaran.
b. Komponen bahan pengajaran meliputi
ruang lingkupnya, kesesuaian dengan tujuan, tingkat kesulitan bahan kemudahan
memperoleh dan mempelajarinya, daya guna bagi siswa, keterlaksanaan sesuai
dengan waktu yang tersedia, sumber-sumber untuk mempelajarinya, cara
mempelajarinya, kesinambungan bahan, relevansi bahan dengan kebutuhan siswa,
prasyarat mempelajarinya.
c. Komponen siswa meliputi kemampuan
prasyarat, minat dan perhatian, motivasi, sikap, cara belajar yang dimiliki,
hubungan sosialisasi dengan teman sekelas, masalah belajar yang dihadapi,
karakteristik dan kepribadian, kebutuhan belajar, indetitas siswa dan
keluarganya yang erat kaitannya dengan pendidikan
di sekolah.
d. Komponen guru meliputi penguasaan
mata pelajaran, keterampilan mengajar, sikap keguruan, pengalaman mengajar,
cara mengajar, cara menilai, kemauan mengembangkan profesinya, keterampilan
berkomunikasi, kepribadian , kemampuan dan kemauaan memberikan bantuan dan
bimbingan kepada siswa, hubungan dengan siswa dan rekan sejawatnya, penampilan
dirinya, keterampilan lain yang diperlukan.
e. Komponen alat dan sumber belajar meliputi
jenis alat dan jumlahnya, daya guna, kemudahan pengadaanya, kelengkapannya,
maanfaatnya bagi siswa dan guru, cara pengunaanya. Dalam alat dan sumber belajar
ini termasuk alat peraga, buku sumber, laboratorium dan perlengkapan belajar
lainya.
f.
Komponen penilaian meliputi jenis alat penilaian yang
digunakan, isi dan rumusan pertayaan, pemeriksaan dan interprestasinya, sistem
penilaian yang digunakan, pelaksanaan penilaian, tindak lanjut hasil penilaian,
pemanfaatan hasil penilaian, administrasi penilaian, tingkat kesulitan soal,
validitas dan reliabilitas soal penilaian, daya pembeda, frekuensi penilaian
dan perencanaan penilaian.
2.
Komponen Penilaian Hasil Belajar
Komponen penilaian hasil belajar meliputi:
a. Masukan baku/pasar (peserta didik)
Departemen Pendidikan Nasional (2003) menegaskan bahwa, peserta didik adalah
anggota masyarakat yang berusaha mengembangkan dirinya melalui jalur, jenjang,
dan jenis pendidikan.
b. Masukan instrumental (kurikulum,
metode mengajar, sarana dan guru)
1) Kurikulum adalah perangkat mata
pelajaran yang diberikan oleh suatu lembaga penyelenggara pendidikan yang
berisi rancangan pelajaran yang akan diberikan kepada peserta pelajaran dalam
satu periode jenjang pendidikan. Penyusunan perangkat mata pelajaran ini
disesuaikan dengan keadaan dan kemampuan setiap jenjang pendidikan dalam
penyelenggaraan pendidikan tersebut.
2) Metode pembelajaran adalah prosedur,
urutan,langkah- langkah, dan cara yang digunakan guru dalam pencapaian tujuan
pembelajaran. Satu pendekatan dapat dijabarkan ke dalam berbagai metode
pembelajaran. Dari metode, teknik pembelajaran diturunkan secara aplikatif,
nyata, dan praktis di kelas saat pembelajaran berlangsung.
3) Sarana pendidikan sebagai alat yang
digunakan secara langsung dalam proses pendidikan. Sementara prasarana
pendidikan adalah segala macam alat yang tidak secara langsung digunakan dalam
proses pendidikan.
4) Guru adalah pendidik dan pengajar
pada pendidikan formal yang harus mempunyai semacam kualifikasi formal. Dalam
definisi yang lebih luas, setiap orang yang mengajarkan suatu hal yang baru
dapat juga dianggap seorang guru.
c. Masukan lingkungan (lingkungan
sosial dan lingkungan bukan manusia)
Lingkungan pendidikan merupakan
lingkungan tempat berlangsungnya proses pendidikan sebagai bagian dari
lingkungan sosial. Lingkungan pendidikan dibagi menjadi tiga yaitu: keluarga,
sekolah dan masyarakat.
d.
Keluaran (output) pendidikan
adalah hasil belajar (prestasi belajar) yg merefleksikan seberapa efektif
proses belajar mengajar diselenggarakan. Ada 3 aspek yang dinilai dalam
penilaian hasil pembelajaran yaitu aspek
kognitif, afektif, dan psikomotrik
KRITERIA PENILAIAN PROSES DAN HASIL
PEMBELAJARAN
Menurut Nana Sudjana, penilaian
proses belajar mengajar memiliki kriteria, yaitu :
1. Konsistensi kegiatan belajar
mengajar dengan kurikulum.
Kurikulum
adalah program belajar mengajar yang telah ditentukan sebagai acuan
apa yang seharusnya dilaksanakan. Keberhasilan proses belajar mengajar dilihat
sejauh mana acuan tersebut dilaksanakan secara nyata dalam bentuk dan
aspek-aspek :
a. Tujuan-tujuan pengajaran.
b. Bahan pengajaran yang diberikan.
c. Jenis kegiatan yang dilaksanakan
d. Cara melaksanakan jenis kegiatan
e. Peralatan yang digunakan untuk
masing- masing kegiatan.
f. Penilaian yang digunakan untuk
setiap tujuan.
2. Keterlaksanaannya oleh guru
Dalam
hal ini adalah sejauh mana kegiatan program yang telah dilaksanakan oleh guru
tanpa mengalami hambatan dan kesulitan yang berarti. Dengan apa yang
direncanakan dapat diwujudkan sebagaimana seharusnya, keterlaksanaan ini dapat
dilihat dalam hal :
a. Mengkodisikan kegiatan belajar
siswa.
b. Menyiapkan alat, sumber dan
perlengkapan belajar.
c. Waktu yang disediakan untuk waktu
belajar mengajar.
d. Memberikan bantuan dan bimbingan
belajar kepada siswa.
e. Melaksanakan proses dan hasil
belajar siswa.
f. Menggeneralisasikan hasil belajar
saat itu dan tindak lanjut untuk kegiatan belajar mengajar
berikutnya.
3. Keterlaksanaannya oleh siswa
Dilihat
sejauh mana siswa melakukan kegiatan pembelajaran dengan program yang telah
ditentukan guru tanpa mengalami hambatan dan kesulitan yang berarti, hal ini mencakup:
a. Memahami dan mengikuti petunjuk yang
diberikan oleh guru.
b. Semua siswa turut melakukan kegiatan
belajar.
c. Tugas-tugas belajar dapat
diselesaikan sebagaimana mestinya.
d. Manfaat semua sumber belajar yang
disediakan guru.
e. Menguasai tujuan-tujuan pengajaran
yang telah ditetapkan guru.
4. Motivasi belajar siswa
Keberhasilan
proses belajar-mengajar dapat dilihat dalam motivasi belajar yang ditujukan
para siswa pada saat melaksanakan kegiatan belajar mengajar . dalam hal :
a. Minat dan perhatian siswa terhadap
pelajaran.
b. Semangat siswa untuk melakukan
tugas-tugas belajarnya.
c. Tanggung jawab siswa dalam mengerjakan
tugas-tugas belajarnya.
d. Reaksi yang ditunjukan siswa
terhadap stimulus yang diberikan guru.
e. Rasa senang dan puas dalam
mengerjakan tugas yang diberikan.
5. Keaktifan para siswa dalam kegiatan
belajar
Penilaian
proses belajar mengajar terutama adalah melihat sejauh mana keaktifan siswa
dalam mengikuti proses belajar mengajar , keaktifan siswa dapat dilihat dalam hal :
a. Turut serta dalam melaksanakan tugas
belajarnya.
b. Terlibat dalam pemecahan masalah.
c. Bertanya kepada teman atau guru
apabila tidak memahami persoalan yang dihadapi.
d. Berusaha tahu mencari informasi yang
diperlukan untuk pemecahan masalah.
e. Melaksanakan diskusi kelompok sesuai
dengan petunjuk guru.
f. Menilai kemampuan dirinya dan
hasil-hasil yang diperolehnya.
g. Melatih diri dalam memecahkan
masalah atau soal yang sejenis.
h. Kesempatan mengunakan atau
menerapkan apa yang telah diperolehnya dalam menyelesaikan tugas atau persoalan
yang dihadapinya.
6. Interaksi guru dan siswa
Interaksi
guru dan siswa berkenaan dengan hubungan timbal balik dalam melakukan kegiatan
belajar mengajar, hal ini dapat dilihat:
a. Tanya jawab atau dialog antara guru
dengan siswa atau antara siswa dengan siswa.
b. Bantuan guru terhadap siswa yang
mengalami kesulitan belajar, baik secara individual mupun secara kelompok.
c. Dapatnya guru dan siswa tertentu
dijadikan sumber belajar.
d. Senangtiasa beradanya guru dalam
situasi belajar mengajar sebagai fasilitator belajar.
e. Tampilnya guru sebagai pemberi jalan
eluar manakala siswa menghadapi jalan buntu dalam tugas belajarnya.
f. Adanya kesempatan mendapat umpan
balik secara berkesinambungan dari hasil belajar yang diperoleh siswa.
7. Kemampuan atau keterampilan guru
mengajar
Keterampilan
guru mengajar merupakan puncak keahlian guru yang professional dalam hal bahan
pengajaran, komunikasi dengan siswa, metode mengajar, dll. Beberapa indikator
dalam menilai kemampuan ini antara lain :
a. Menguasai bahan pelajaran yang
diajarkan kepada siswa.
b. Terampil berkomunikasi dengan siswa.
c. Menguasai kelas sehingga dapat
mengendalikan kegiatan kelas.
d. Terampil mengunakan berbagai alat
dan sumber belajar.
e. Terampil mengajukan pertanyaan, baik
lisan maupun tulisan.
8. Kualitas hasil belajar yang
diperoleh siswa
Salah
satu keberhasilan proses belajar-mengajar dilihat dari hasil belajar yang
dicapai oleh siswa. Dalam hal ini aspek yang dilihat antara lain:
a. Perubahan pengetahuan, sikap dan
perilaku siswa setelah menyelesaikan pengalaman belajarnya.
b. Kualitas dan kuantitas penguasaan
tujuan instruksional oleh para siswa.
c. Jumlah siswa yang dapat mencapai
tujuan instruksional minimal 75 dari jumlah intrusional yang harus dicapai.
d.
Hasil belajar tahan lama diingat dan dapat digunakan sebagai
dasar dalam mempelajari bahan berikutnya.
Kriteria penilaian hasil
pembelajaran antara lain :
1. Dikembangkan dengan mengacu pada 3
aspek: pengetahuan, keterampilam dan sikap.
2. Menggunakan berbagai cara didasarkan
pada tuntutan kompetensi dasar.
3. Mengacu pada tujuan dan fungsi
penilaian (sumatif, formatif). Tujuan dan fungsi formatif: keputusan aspek apa
yang masih harus diperbaiki dan aspek apa yang dianggap sudah memenuhi dari
indikator penilaian. Tujuan dan fungsi sumatif: keputusan apakah siswa dianggap
mampu menguasai kualitas yang dikehendaki oleh tujuan pembelajaran. Mengacu kepada prinsip diferensiasi.
5. Tidak bersifat diskriminat.
Subscribe to:
Posts (Atom)