Saturday, December 14, 2013

Sahabat

Bertemu dan saling mengenal adalah Allah yang mengatur...
 

 Sahabat adalah yang menyentuh hati kita tanpa melukainya..

Yang mendamaikan jiwa kita dengan tutur sapanya...


Yang mewarnai kebaikan untuk hidup kita dengan kehadirannya...

Yang menghargai kita dengan sikap santunnya...

Yang menceriakan kita dengan senyum tulusnya...

Selama masih ada keceriaan suasana,kelelahan tiada lagi terasa...

Selama masih ada salam sapa dan senyum tulus,kebahagiaan akan bersemi dalam sanubari...

selama doa menjadi perisainya....


jadikanlah dirimu pribadi yang baik agar Allah memberikan dengan yang baik pula, insyaAllah...
  
cintailah Allah agar dipilihkan olehnya hamba yang dicintai-Nya untuk mencintaimu...

Ukhti fillah....

Sungguh nikmat berteman, bersahabat... karna ALLAH..♥saling berkasih sayang karna ALLAH...


♥saling mengingatkan karna ALLAH...


♥saling memberi ilmu karna ALLAH....


♥saling memberi nasihat karna ALLAH....


♥saling mjaga keta'atan karna ALLAH....


semoga kita selalu diatas Ridho ALLAH..di Rahmati ALLAH..


Dan kasih sayang ini sampai keakherat dikumpulkan kita bersama...♥ AamiinYA ALLAH....
Ya Ukhti  fillah...


Ana UHIBBUKA FILLAH..


Persahabatan tak butuh selalu bersama setiap saat. Selama kenangan disimpan di hati, persahabatan tak pernah jauh terpisah...

Saat Tafakur alam Februari 2013 with teman teman KAMIL

 Saat Observasi Taksonomi 13-12-2013

4 Qualities of a Good Friend

1. A good friend advises you sincerely when you fall into sin. Supporting your sin or cooperating in it is a bad sign.

2. A good friend reminds you of Allah and the obligatory prayers. When you're with this friend, you never miss a prayer on time.

3. A good friend loves you who for you are but wants you both to grow together, without evil envy, so that you can both enter Paradise.

4. A good friend is there for you in times of hardships. He/she will remind you that your hardship is a test from Allah and that after hardship comes ease. The friend is there for you when you need them at any moment's notice.

May Allah (swt) grant us the highest levels of Paradise with our families and friends. 


  

Friday, December 6, 2013

Bahasa Indonesia

Hakikat dan fungsi bahasa Indonesia

          • Manusia adalah makhluk sosial, sehingga manusia perlu berinteraksi dengan manusia yang lainnya. Pada saat manusia membutuhkan eksistensinya diakui, maka interaksi itu terasa semakin penting.

           •   Kegiatan berinteraksi ini membutuhkan alat, sarana atau media, yaitu bahasa. Sejak saat itulah bahasa menjadi alat, sarana atau media. Bentuk dasar bahasa adalah ujaran . Ujaranlah yang membedakan manusia dengan makhluk lainnya.
       Bahasa = sarana komunikasi mencakup aspek bunyi dan makna.

Sifat – sifat bahasa :
      Sistematik karena bahasa memiliki pola dan kaidah yang harus ditaati agar dapat dipahami oleh pemakainya.
Mana suka karena unsur-unsur bahasa dipilih secara acak tanpa dasar Ujar , karena bentuk dasar bahasa Manusiawi dan dimanfaatkan manusia

Fungsi bahasa :
      Fungsi informasi, yaitu untuk menyampaikan informasi timbal-balik antar anggota keluarga ataupun anggota-anggota masyarakat.
      Fungsi ekspresi diri, yaitu untuk menyalurkan perasaan, sikap, gagasan,emosi atau tekanan-tekanan perasaan pembaca.
      Fungsi adaptasi dan integrasi, yaitu untuk menyesuaikan dan membaurkan diri dengan anggota masyarakat, melalui bahasa seorang anggota masyarakat sedikit demi sedikit belajar adat istiadat, kebudayaan, pola hidup, perilaku, dan etika masyarakatnya.
      Fungsi kontrol sosial. Bahasa berfungsi untuk mempengaruhi sikap dan pendapat orang lain.

Fungsi bahasa Indonesia

      Bahasa resmi kenegaraan
      Bahasa pengantar dalam dunia pendidikan
      Bahasa resmi untuk kepentingan perencanaan dan   pelaksanaan pembangunan nasional serta  kepentingan pemerintah
      Alat pengembangan kebudayaan

Fungsi bahasa sebagai alat komunikasi :

Fungsi instrumental, yakni bahasa digunakan untuk memperoleh sesuatu.
 Fungsi regulatoris, yaitu bahasa digunakan untuk mengendalikan prilaku orang lain.
 Fungsi intraksional, bahasa digunakan untuk berinteraksi dengan orang lain.
 Fungsi personal, yaitu bahasa dapat digunakan untuk berinteraksi dengan orang lain.
 Fungsi heuristik, yakni bahasa dapat digunakan untuk belajar dan menemukan sesuatu.
 Fungsi imajinatif, yakni bahasa dapat difungsikan untuk menciptakan dunia imajinasi.
 Fungsi representasional, bahasa difungsikan untuk menyampaikan  informasi.

Fungsi bahasa indonesia sebagai bahasa baku :
      Fungsi Pemersatu, artinya bahasa Indonesia mempersatukan suku bangsa yang berlatar budaya dan bahasa yang berbeda-beda.
      Fungsi pemberi kekhasan, artinya bahasa baku memperbedakan bahasa itu dengan bahasa yang lain.
      Fungsi penambah kewibawaan, penggunaan bahasa baku akan menambah kewibawaan atau prestise.
      Fungsi sebagai kerangka acuan, mengandung maksud bahwa bahasa baku merupakan kerangka acuan pemakaian bahasa.

Ragam Bahasa Indonesia :

      Manusia adalah makhluk social yang saling berinteraksi dalam masyarakat menggunakan bahasa, dan dalam masyarakat tersebut terdapat bermacam – macam bahasa yang disebut Ragam Bahasa. Indonesia merupakan Negara  yang terdiri atas beribu-ribu pulau, yang dihuni oleh ratusan suku bangsa dengan pola kebudayaan sendiri-sendiri, pasti melahirkan berbagai ragam bahasa yang bermacam-macam dan ini disebut Ragam Bahasa Indonesia.
      Ragam bahasa Idonesia dibedakan Alwi  (1998:3–6)  berdasarkan penutur bahasa dan berdasarkan jenis pemakaian bahasa.  Ragam bahasa Indonesia bedasarkan penutur diperinci menurut tinjauan  (1) daerah,  (2) pendidikan dan (3) sikap penutur.
      Ragam bahasa Indonesia berdasarkan jenis pemakaian bahasa diperinci menurut tinjauan   (1) bidang/pokok persoalan,  (2) sarananya, dan  (3) gangguan percampuran.  Ragam-ragam bahasa Indonesia dapat dijelaskan berikut ini.

Ragam bahasa Indonesia bedasarkan penutur

      Berdasarkan Daerah Asal Penutur

Ditinjau berdasarkan daerah asal penutur, bahasa Indonesia yang digunakan oleh orang Indonesia memiliki variasi atau ragam. Ragam-ragam bahasa Indonesia dari sudut daerah penutur ini sering disebut dengan logat.  Dengan demikian akan terdapat beberapa ragam bahasa Indonesia yakni bahasa Indonesia logat Batak, bahasa Indonesia logat Minangkabau, bahasa Indonesia logat Jawa, bahasa Indonesia logat Aceh, bahasa Indonesia logat Sunda, bahasa Indonesia logat Bali, bahasa Indonesia logat Menado, bahasa Indonesia logat Melayu dan sebagainya.

      Berdasarkan Pendidikan Penutur
Berdasarkan sudut pandang pendidikan para penuturnya, bahasa Indonesia dibedakan atas beberapa ragam atau variasi. Dari sudut itu, kelihatan bahasa Indonesia memiliki variasi penggunaannya. Bahasa Indonesia yang digunakan oleh orang  yang berpendidikan berbeda dengan bahasa Indonesia yang digunakan oleh orang yang tidak berpendidikan.  Oleh karena itu, dapat dibedakan adanya bahasa Indonesia ragam  orang berpendidikan dan bahasa Indonesia ragam orang tidak berpendidikan.

      Berdasarkan Sikap Penutur
Ragam bahasa Indonesia berdasarkan sikap penutur dapat dibedakan atas beberapa macam.  Ragam bahasa menurut sikap penutur penggunaan bahasa Indonesia itu dapat pula disebut dengan langgam atau gaya. Oleh karena itu, bahasa Indonesia yang digunakan para penutur berdasarkan sikapnya dapat dibedakan atas beberapa macam yakni bahasa Indonesia dengan resmi; bahasa Indonesia ragam akrab, bahasa Indonesia ragam santai, dan sebagainya.

Ragam bahasa Indonesia berdasarkan jenis pemakaian bahasa

      Berdasarkan Pokok Persoalan
Bahasa indonesia ditinjau berdasarkan pokok persoalan yang dibicarakan dapat pula dibedakan atas ragam-ragam bahasa Indonesia itu.  Setiap pokok persoalan atau bidang yang dibicarakan telah  memperlihatkan variasi bahasa Indonesia   sesuai dengan bidang itu. Bahasa Indonesia yang  digunakan dalam bidang Militer telah diperlihatkan kekhasannya atau variasi dengan bahasa Indonesia yang digunakan dalam bidang Kedokteran, sebagai misal. Pengungkapan  adanya operasi  dalam bidang Kedokteran  akan berbeda dengan mengungkapan  adanya operasi  dalam bidang Militer. Jadi, ragam bahasa menurut pokok persoalan dibedakan adanya ragam bahasa bidang agama, politik, militer, teknik, kedokteran, seni, dan sebagainya.

Berdasarkan Sarana

      Bahasa Indonesia dilihat berdasarkan sarananya dapat dibedakan atas ragam bahasa Indonesia lisan dan ragam bahasa Indonesia tertulis. 
      Bahasa Indonesia lisan masing-masing memiliki variasi dengan bahasa Indonesia tulis. Bahasa Indonesia tulis tidak lagi persis sama dengan bahasa Indonesia lisan.  Hal itu terjadi karena bahasa Indonesia tulis telah diatur dengan sistem atau aturannya sendiri. Akhirnya, bahasa Indonesia lisan memiliki kekhasan dan bahasa Indonesia tulis juga memiliki kekhasan
      Bahasa ragam lisan jelas memiliki perbedaan dengan bahasa ragam  tulis.  Lyons  (1977:69)  mengemukakan secara mendasar perbedaan bahasa ragam lisan dan bahasa ragam tulis terlihat pada ciri  (1) perbedaan tingkat pementingan unsur gramatika, leksikal, prosodi, dan paralingual;  (2) perbedaan perlengkapan unsur; dan (3) adatidaknya sifat kespontanan. Berdasarkan ciri itu akan terlihat perbedaan bahasa ragam lisan dan ragam tulis secara nyata.
      pada intinya ragam bahasa Indonesia lisan dan ragam bahasa Indonesia tulis dapat dilihat kekhasanya masing-masing dari aspek:  (1)  kosakata yag dimilikinyadan (2) struktur kalimat yang digunakanya.

Berdasarkan Gangguan Percampuran
      Bahasa Indonesia berdasarkan Pemakaiannya telah memperlihatkan  adanya percampuran dengan bahasa asing dengan yang tidak mengalami percampuran. bahasa Indonesia dapat dibedakan atas ragam bahasa Indonesia yang mengalami  percampuran dengan ragam bahasa Indonesia yang tidak mengalami percampuran.
      Untuk menambah khasanah pemikiran tentang ragam bahasa indonesia ada baiknya dikemukakan ragam kreatif bahasa Indonesia menurut Sudaryanto.  (1997:50) yakni:  (1) bahasa Indonesia ragam jurnalistik;  (2) bahsa Indonesia ragam literer;  (3) bahasa Indonesia ragam filosofik;  (4) bahasa Indonesia ragam akademik;  (5) bahasa Indonesia ragam bisnis. Penjelasan keterkaitankeima ragam ituakan dijelaskan berikut ini.

      Bahasa Indonesia ragam jurnalistik berada ditengah keempat ragam yang lain.  Bahasa Indonesia ragam jurnalistik eksis ditengah pengaruh dan mempengaruhi keempat ragamyang lain tersebut. Kepolosan merupakan alas utama ragam jurnalistik dengan menggunakan daya lugas mengimformasi fakta.
      Ragam literer atau ragam sastra dengan alas utama kepekaan mengunakan daya kejut mengimanijasi. Ragam filosofik muncul dengan alas kearifan menggunakan daya tualang  berkontemplasi atau daya renung.
      Ragam akadimik menggunakan alas kejernihan dengan daya canggih mengbtraksi. Ragam bisnis menggunakan alas keramahan dengan daya jerat menyugesti.

Daftar Pustaka

http://bahasa7indonesia.blogspot.com/2012/12/ragam-kedudukan-dan-fungsi-bahasa.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa