Perbaikan itu memang tak nyaman, karena engkau mengubah dirimu, dan apa yang biasa tampak padamu
perbaikan itu selalu tak enak, itu yang terlihat apalagi yang tak terlihat, prosesnya lebih rumit dan detail
perbaikan
itu seringkali mengundang protes, kritik, komplain, ejekan dan komentar
pedas dan menyakitkan,
berbenah itu tak mudah, namun niscaya agar beroleh berkah, juga terhindar dari musibah
dalam perbaikan ada beberapa yang tertinggal, banyak lagi yang diubah, tapi lebih banyak lagi yang ditambah
proses itu kadang tak enak, namun setelah selesai perbaikan, kita akan lebih bermanfaat dan menemukan banyak hal lagi yang perlu kita perbaiki
namun ingatlah karena siapa engkau memperbaiki
diri. . . maka lakukanlah semua karena Allah, maka bersabarlah dengan kesabaran yang indah
Saturday, December 27, 2014
Saturday, December 6, 2014
6 Ilmuwan Indonesia dan Temuannya yang Mendunia
Berikut 6 ilmuwan asal Indonesia dan temuan mereka yang mendunia.
Sedijatmo dikenal karena menemukan "Konstruksi Cakar Ayam" pada tahun 1962. Teknologi ini ditemukan oleh Prof. Dr. Ir. Sedijatmo ketika ia sebagai pejabat PLN diminta mendirikan 7 menara listrik tegangan tinggi di daerah rawa-rawa Ancol, Jakarta. Pondasi yang dibuatnya ternyata mampu mengurangi hingga 75% tekanan pada permukaan tanah di bawahnya dibandingkan dengan pondasi biasa.
Adalah penemu teknik pengeringan sperma yang disebut sebagai evaporative drying. Penemuan Mulyoto sangat berguna bagi para ilmuwan dan dokter di negara sedang berkembang yang kekurangan biaya untuk mengadakan peralatan pendingin. Peralatan cold storage untuk menyimpan bahan organis biasanya membutuhkan nitrogen cair sebagai bahan pendingin (coolant). Selain tangkinya mahal dan makan tempat, nitrogen cair sangat berbahaya.
Ia dikenal sebagai pemilik paten teknologi 4G berbasis OFDM (Orthogonal Frequency Division Multiplexing). Ia menemukan teknik transmisi wireless dengan dua buah fast Fourirer transform (FFT), yaitu FFT kecil dan FFT besar (dua pada transmitter dan dua pada receiver). Teknik ini mendapatkan penghargaan pada Januari 2006 dari IEEE Radio and Wireless Symposium (RWS) tahun 2006, di California dan menjadi standard international telecommunication union (ITU), ITU-R S.1878, dan ITU-R S.2173.
Ia merupakan penemu teknik kromatografi tercepat di dunia. Kromatografi adalah teknik pemisahan senyawa kimia memanfaatkan interaksi antara pelarut, sampel yang akan dipisahkan, fase diam (stationary phase), dan fase bergerak (mobile phase).
Di bawah bimbingan Profesor Toyohide Takeuchi di Universitas Gipu, Jepang, pada tahun 1998, Prof. Dr. Rahmiana Zein, yang saat itu sedang melakukan penelitian untuk disertasi doktor bidang kimia menemukan teknik kromatografi tercepat di dunia. Jika sebelum ini peneliti membutuhkan waktu antara 1.000 dan 100 menit untuk membedah senyawa kimia, teknik yang digunakan Rahmiana Zein mampu mendiagnosis senyawa kimia dalam waktu kurang dari 10 menit.
Adalah seorang penemu teknologi Electrical Capacitance Volume Tomography (ECVT). Teknologi temuan Dr. Warsito mengungguli kemampuan CT Scan dan MRI. Teknologi pemindai 4D pertama di dunia itu kemudian dipatenkan Dr. Warsito dan menjadi berita utama di mana-mana. Diantaranya, berita yang dirilis oleh Ohio State Research News pada 27 Maret 2006 dan kemudian dikutip oleh Science Daily (Amerika Serikat), Scenta (Inggris), Chemical Online, Electronics Weekly dan hampir seluruh media pemberitaan iptek di segala bidang dari energi, kedokteran, fisika, biologi, kimia, industri, elektronika hingga nano-teknologi dan antariksa di seluruh dunia.
Pada dasarnya, ECVT atau Electrical Capacitance Volume Tomography mirip dengan USG / CT Scan dan MRI yang banyak digunakan di dunia medis. Namun tak seperti CT Scan dan MRI yang hanya digunakan untuk melihat apa yang terjadi di dalam tubuh manusia, ECVT jauh lebih canggih karena pasien tak perlu masuk ke dalam tabung seperti alat MRI yang cuma menampilkan gambar dua dimensi. Dengan teknologi ini, pemindaian bisa dilakukan dari luar, tanpa menyentuh obyek bahkan obyek skala nano dan obyek yang bergerak dengan kecepatan tinggi bisa terlihat.
Dalam pengembangannya, teknologi ECVT sudah diakui bahkan dipakai lembaga antariksa Amerika (NASA), Exxon Mobil, BP Oil, Shell (perusahaan), ConocoPhillips, Dow Chemical, mistubishi Kimia termasuk Departemen Energi AS (Morgantown National Laboratory).
Melalui penelitian di laboratorium Institute of Genetics of Sweden’s University of Lund, ia berhasil mematahkan keyakinan para ahli genetika selama ini bahwa jumlah kromosom adalah 24 buah. Ia menemukan fakta bahwa kromosom manusia sebenarnya berjumlah 23 buah. Dr. Joe berhasil menghitung jumlah kromosom dengan tepat setelah menyempurnakan teknik pemisahan kromosom manusia pada preparat gelas yang dikembangkan Dr. T.C. Hsu di Texas University, AS.
Konstruksi Cakar Ayam
1. Prof. Dr. Ir. SedijatmoSedijatmo dikenal karena menemukan "Konstruksi Cakar Ayam" pada tahun 1962. Teknologi ini ditemukan oleh Prof. Dr. Ir. Sedijatmo ketika ia sebagai pejabat PLN diminta mendirikan 7 menara listrik tegangan tinggi di daerah rawa-rawa Ancol, Jakarta. Pondasi yang dibuatnya ternyata mampu mengurangi hingga 75% tekanan pada permukaan tanah di bawahnya dibandingkan dengan pondasi biasa.
Pondasi cakar ayam ini kemudian
digunakan di Bandara Juanda, Surabaya yang memungkinkan landasan menahan
beban hingga 2.000 ton atau seberat pesawat super jumbo jet. Selain di
Indonesia teknologi yang sudah dipatenkan ini juga digunakan di 9 negara
lain, seperti Jerman, Inggris, Perancis, Italia, Belgia, Kanada, AS,
Belanda.
Teknik Pengeringan Sperma
2. Mulyoto PangestuAdalah penemu teknik pengeringan sperma yang disebut sebagai evaporative drying. Penemuan Mulyoto sangat berguna bagi para ilmuwan dan dokter di negara sedang berkembang yang kekurangan biaya untuk mengadakan peralatan pendingin. Peralatan cold storage untuk menyimpan bahan organis biasanya membutuhkan nitrogen cair sebagai bahan pendingin (coolant). Selain tangkinya mahal dan makan tempat, nitrogen cair sangat berbahaya.
Mulyoto menemukan cara untuk
mengeringkan dan menyimpan sperma dalam suhu ruangan karena ia memakai
jasa gas nitrogen. Bahan yang dipakainya amat murah, hanya sekitar Rp
2.500,-. Bahan yang dipakai adalah dua lapis tabung plastik mini (ukuran
0,250 ml dan 0,500 ml) yang disegel dengan panas (heat-sealed),
kemudian dibungkus lagi dengan aluminium foil.
Hasil penemuan Mulyoto adalah kemasan penyimpanan sperma kering dan
beku yang tidak membutuhkan penanganan khusus dan hasilnya dapat tetap
dipakai walaupun telah disimpan bertahun-tahun.Teknologi 4G
3. Dr. Eng. Khoirul AnwarIa dikenal sebagai pemilik paten teknologi 4G berbasis OFDM (Orthogonal Frequency Division Multiplexing). Ia menemukan teknik transmisi wireless dengan dua buah fast Fourirer transform (FFT), yaitu FFT kecil dan FFT besar (dua pada transmitter dan dua pada receiver). Teknik ini mendapatkan penghargaan pada Januari 2006 dari IEEE Radio and Wireless Symposium (RWS) tahun 2006, di California dan menjadi standard international telecommunication union (ITU), ITU-R S.1878, dan ITU-R S.2173.
Teknologi ini (beserta
modifikasinya untuk multiple access) menjadi basis dari uplink 4G LTE
yang disebut dengan single carrier frequency division multiple access
(SC-FDMA). Keuntungan dari penggunaan dua FFT tersebut adalah:
(1) mampu
meminimalkan dinamic range power sehingga efisien dan tahan terhadap
nonlinearity pada amplifier, dan
(2) untuk mendapatkan efek frequency
diversity (karena FFT kecil/pertama melakukan "spreading" atau
redundansi yang disebar ke seluruh subcarrier di (I)FFT besar/kedua)
sehingga memiminalkan error pada penerima.
Teknik Kromatografi Tercepat
4. Prof. Dr. Rahmiana ZeinIa merupakan penemu teknik kromatografi tercepat di dunia. Kromatografi adalah teknik pemisahan senyawa kimia memanfaatkan interaksi antara pelarut, sampel yang akan dipisahkan, fase diam (stationary phase), dan fase bergerak (mobile phase).
Di bawah bimbingan Profesor Toyohide Takeuchi di Universitas Gipu, Jepang, pada tahun 1998, Prof. Dr. Rahmiana Zein, yang saat itu sedang melakukan penelitian untuk disertasi doktor bidang kimia menemukan teknik kromatografi tercepat di dunia. Jika sebelum ini peneliti membutuhkan waktu antara 1.000 dan 100 menit untuk membedah senyawa kimia, teknik yang digunakan Rahmiana Zein mampu mendiagnosis senyawa kimia dalam waktu kurang dari 10 menit.
Teknologi ECVT
5. Warsito TarunoAdalah seorang penemu teknologi Electrical Capacitance Volume Tomography (ECVT). Teknologi temuan Dr. Warsito mengungguli kemampuan CT Scan dan MRI. Teknologi pemindai 4D pertama di dunia itu kemudian dipatenkan Dr. Warsito dan menjadi berita utama di mana-mana. Diantaranya, berita yang dirilis oleh Ohio State Research News pada 27 Maret 2006 dan kemudian dikutip oleh Science Daily (Amerika Serikat), Scenta (Inggris), Chemical Online, Electronics Weekly dan hampir seluruh media pemberitaan iptek di segala bidang dari energi, kedokteran, fisika, biologi, kimia, industri, elektronika hingga nano-teknologi dan antariksa di seluruh dunia.
Pada dasarnya, ECVT atau Electrical Capacitance Volume Tomography mirip dengan USG / CT Scan dan MRI yang banyak digunakan di dunia medis. Namun tak seperti CT Scan dan MRI yang hanya digunakan untuk melihat apa yang terjadi di dalam tubuh manusia, ECVT jauh lebih canggih karena pasien tak perlu masuk ke dalam tabung seperti alat MRI yang cuma menampilkan gambar dua dimensi. Dengan teknologi ini, pemindaian bisa dilakukan dari luar, tanpa menyentuh obyek bahkan obyek skala nano dan obyek yang bergerak dengan kecepatan tinggi bisa terlihat.
Dalam pengembangannya, teknologi ECVT sudah diakui bahkan dipakai lembaga antariksa Amerika (NASA), Exxon Mobil, BP Oil, Shell (perusahaan), ConocoPhillips, Dow Chemical, mistubishi Kimia termasuk Departemen Energi AS (Morgantown National Laboratory).
Kromosom Manusia 23 Pasang
6. Dr. Joe Hin TjioMelalui penelitian di laboratorium Institute of Genetics of Sweden’s University of Lund, ia berhasil mematahkan keyakinan para ahli genetika selama ini bahwa jumlah kromosom adalah 24 buah. Ia menemukan fakta bahwa kromosom manusia sebenarnya berjumlah 23 buah. Dr. Joe berhasil menghitung jumlah kromosom dengan tepat setelah menyempurnakan teknik pemisahan kromosom manusia pada preparat gelas yang dikembangkan Dr. T.C. Hsu di Texas University, AS.
Teknik yang dikembangkannya untuk
pengamatan kromosom pada manusia merupakan salah satu temuan besar di
bidang sitogenetika (cabang ilmu genetika yang mempelajari hubungan
antara hereditas dengan variasi dan struktur kromosom). Tjio membantu
pengembangan sitogenetika menjadi salah satu bidang penting dalam bidang
medis pada tahun 1959 seiring dengan penemuan kromosom tambahan pada
penderita sindrom down yang menghasilkan. Dia menunjukkan bahwa ada
kaitan antara kromosom abnormal dengan penyakit tertentu.
Semoga bermaanfaat :)
Subscribe to:
Posts (Atom)