“Allah SWT. berfirman, ” Pasti akan mendapat cintaKu
orang-orang yang cinta-mencintai karena Aku, saling kunjung-mengunjungi
karena Aku dan saling memberi karena Aku.” (Hadits Qudsi)”. Diriwayatkan
oleh Hakim, Khatib, Ibnu Asakir, Dailami dan lainny; Rasulullah
bersabda;
“Barang siapa yang jatuh cinta, lalu tetap menjaga kesucian dir
innya,
menyembunyikan rasa cintanya dan bersabar hingga mati maka dia mati
syahid.” Sungguh sangat beruntung orang yang mencintai dengan kesucian
diri dan berlindung dari godaan syetan yang terkutuk. Tentunya orang
yang menjaga cintanya yang suci hingga ia meninggal dunia.
Rasullulah SAW. Berpesan;
“cintailah sesuatu itu dengan biasa-biasa saja, karena boleh jadi
suatu saat nanti dia akan menjadi sesuatu yang kamu benci, dan bencilah
sesuatu yang tidak kamu ketahui dengan biasa-biasa saja, karena boleh
jadi suatu saat nanti dia akan menjadi sesuatu yang kamu cintai (H.R.
Bukhari, Abu Daud, Tirmizi, dan Ibnu Majah, dari Abu Hurairah)
Betapa sering aku mendengar dan membaca dua hadist ini. Tapi,
kenyataannya betapa susah sekaligus berat untuk melaksanakannya. Dua
hadist yang senantiasa berbicara tentang kesucian, kefitraan dan
keagungan jiwa manusia dalam hal membangun relasi dengan sesama manusia
dimuka bumi ini, lebih khusus lagi bagi kaum muda seperti aku ini.
Hadist riwayat Al-Bazaar dengan sanad hasan dari Abdullah bin Amr,
ia berkata: Rasulullaah Shalallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
“Siapa yang mencintai seseorang karena Allah, kemudian seseorang
yang dicintainya itu berkata, “Aku juga mencintaimu karena Allah.” Maka
keduanya akan masuk surga. Orang yang lebih besar cintanya akan lebih
tinggi derajatnya daripada yang lainnya. Ia akan digabungkan dengan
orang-orang yang mencintai karena Allah.” Tiga perkara, barangsiapa
memilikinya memilikinya, ia dapat merasakan manisnya iman, yaitu cinta
kepada Allah dan Rasul melebihi cintanya kepada selain keduanya, cinta
kepada seseorang kepada Allah dan membenci kekafiran
hai orang beriman, bertakwalah pada Allah dan hendaklah
memperhatikan apa yang telah kalian perbuat untuk hari esok (akhirat)
(QS. Al Hasyr:18)
Ada sebuah kisah, ketika Umar ibn Khatthab menjadi Amirul Mukminin
suatu hari beliau melewati sebuah gereja. Didalamnya terlihat seorang
pendeta sedang sibuk mempersiapkan peribadatannya, pendeta itu terlihat
sangat serius dengan pekerjaannya.
Cukup lama Sayyidina Umar Ra. memperhatikan pendeta itu, hingga
akhirnya si pendeta itu sadar bahwa dia sedang diperhatikan oleh Amirul
mukminin.
Begitu melihat Umar yg memperhatikannya dari luar, si pendeta
itu pun bergegas menghampiri. Namun belum dekat si pendeta menghampiri,
tampak Umar ibn Khatthab menangis. Lalu dengan heran pendeta tersebut
bertanya, “wahai Amirul mukminiin, mengapa engkau menangis?”. Umar Ra.
pun menjawab, “ketahuilah sesungguhnya aku menangis tatkala menyaksikan
engkau begitu sibuk dengan urusanmu, dimana saat itu aku teringat ayat
dlm surah al-Ghasiyyah ‘‘Aamilatun naashibah, mereka bekerja dengan
susah payah. Tashlaa naaran haamiyah, namun mereka masuk api neraka yang
panas’.. engkau begitu sibuk dengan perkara yg engkau anggap benar,
padahal dengannya Allah akan memasukan engkau kedalam api neraka.”
*********************************************
Allahu!
kita sebagai hamba Allah yang pasti berpulang kembali padaNya, sudah
semestinya berpikir sekian kali dulu jika ingin menyibukkan diri dalam
hal tertentu. Atau minimal dalam menyampaikan hal tertentu.
Apa yang kita lakukan ada manfaatnya? Lebih banyak faedah atau
justru mudharatnya, dan yang paling penting utamakanlah keridhoan Allah
dalam segala hal.
Jangan sampai hal apapun yang kita lakukan hanya jadi perihal yang
menguras waktu dan tenaga kita saja tapi tidak menambah catatan amalan
kebaikan kita disisi Allah.
Allah sebaik-baik penilai.
Dan hanya padaNya lah kita akan kembali.
*****************************************
"Katakanlah: Akan Kami beritahu padamu tentang orang yg paling merugi
perbuatannya selama didunia padahal mereka menyangka telah berbuat
sebaik-baiknya ( QS. Al Kahfi:103-104)
kalau
setiap cerita hidup kita selalu indah,hati ini tidak pernah kenal dekat
dengan sabar dan ikhlas
kalau setiap yang kita inginkan dikabulkan,kita tidak pernah tau
indahnya mendekati ALLAH
bersama jutaan doa dan harapan
kalau setiap harapan kita selalu berjalan sesuai rencana,kita tak pernah
belajar bahwa kecewa itu menguatkan
ALLAH TAU JALAN CERITA DALAM HIDUP KITA DAN ENDING DARI CERITA HIDUP
KITA.teruslah berbuat baik dan lebih dekat kepada ALLAH .sesungguhnya
ALLAH itu dekat QS 50:16