Saturday, October 11, 2014

UTAMAKAN ALLAH



“Allah SWT. berfirman, ” Pasti akan mendapat cintaKu orang-orang yang cinta-mencintai karena Aku, saling kunjung-mengunjungi karena Aku dan saling memberi karena Aku.” (Hadits Qudsi)”. Diriwayatkan oleh Hakim, Khatib, Ibnu Asakir, Dailami dan lainny; Rasulullah bersabda;
“Barang siapa yang jatuh cinta, lalu tetap menjaga kesucian dirinnya, menyembunyikan rasa cintanya dan bersabar hingga mati maka dia mati syahid.” Sungguh sangat beruntung orang yang mencintai dengan kesucian diri dan berlindung dari godaan syetan yang terkutuk. Tentunya orang yang menjaga cintanya yang suci hingga ia meninggal dunia.
Rasullulah SAW. Berpesan; 


“cintailah sesuatu itu dengan biasa-biasa saja, karena boleh jadi suatu saat nanti dia akan menjadi sesuatu yang kamu benci, dan bencilah sesuatu yang tidak kamu ketahui dengan biasa-biasa saja, karena boleh jadi suatu saat nanti dia akan menjadi sesuatu yang kamu cintai (H.R. Bukhari, Abu Daud, Tirmizi, dan Ibnu Majah, dari Abu Hurairah)
Betapa sering aku mendengar dan membaca dua hadist ini. Tapi, kenyataannya betapa susah sekaligus berat untuk melaksanakannya. Dua hadist yang senantiasa berbicara tentang kesucian, kefitraan dan keagungan jiwa manusia dalam hal membangun relasi dengan sesama manusia dimuka bumi ini, lebih khusus lagi bagi kaum muda seperti aku ini.

Hadist riwayat Al-Bazaar dengan sanad hasan dari Abdullah bin Amr, ia berkata: Rasulullaah Shalallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
“Siapa yang mencintai seseorang karena Allah, kemudian seseorang yang dicintainya itu berkata, “Aku juga mencintaimu karena Allah.” Maka keduanya akan masuk surga. Orang yang lebih besar cintanya akan lebih tinggi derajatnya daripada yang lainnya. Ia akan digabungkan dengan orang-orang yang mencintai karena Allah.” Tiga perkara, barangsiapa memilikinya memilikinya, ia dapat merasakan manisnya iman, yaitu cinta kepada Allah dan Rasul melebihi cintanya kepada selain keduanya, cinta kepada seseorang kepada Allah dan membenci kekafiran


hai orang beriman, bertakwalah pada Allah dan hendaklah memperhatikan apa yang telah kalian perbuat untuk hari esok (akhirat) (QS. Al Hasyr:18)

Ada sebuah kisah, ketika Umar ibn Khatthab menjadi Amirul Mukminin suatu hari beliau melewati sebuah gereja. Didalamnya terlihat seorang pendeta sedang sibuk mempersiapkan peribadatannya, pendeta itu terlihat sangat serius dengan pekerjaannya.

Cukup lama Sayyidina Umar Ra. memperhatikan pendeta itu, hingga akhirnya si pendeta itu sadar bahwa dia sedang diperhatikan oleh Amirul mukminin.
Begitu melihat Umar yg memperhatikannya dari luar, si pendeta itu pun bergegas menghampiri. Namun belum dekat si pendeta menghampiri, tampak Umar ibn Khatthab menangis. Lalu dengan heran pendeta tersebut bertanya, “wahai Amirul mukminiin, mengapa engkau menangis?”. Umar Ra. pun menjawab, “ketahuilah sesungguhnya aku menangis tatkala menyaksikan engkau begitu sibuk dengan urusanmu, dimana saat itu aku teringat ayat dlm surah al-Ghasiyyah ‘‘Aamilatun naashibah, mereka bekerja dengan susah payah. Tashlaa naaran haamiyah, namun mereka masuk api neraka yang panas’.. engkau begitu sibuk dengan perkara yg engkau anggap benar, padahal dengannya Allah akan memasukan engkau kedalam api neraka.” 

********************************************* 
Allahu! 

kita sebagai hamba Allah yang pasti berpulang kembali padaNya, sudah semestinya berpikir sekian kali dulu jika ingin menyibukkan diri dalam hal tertentu. Atau minimal dalam menyampaikan hal tertentu.
Apa yang kita lakukan ada manfaatnya? Lebih banyak faedah atau justru mudharatnya, dan yang paling penting utamakanlah keridhoan Allah dalam segala hal.

Jangan sampai hal apapun yang kita lakukan hanya jadi perihal yang menguras waktu dan tenaga kita saja tapi tidak menambah catatan amalan kebaikan kita disisi Allah.
Allah sebaik-baik penilai.
Dan hanya padaNya lah kita akan kembali. 

***************************************** 
"Katakanlah: Akan Kami beritahu padamu tentang orang yg paling merugi perbuatannya selama didunia padahal mereka menyangka telah berbuat sebaik-baiknya ( QS. Al Kahfi:103-104)


\

kalau setiap cerita hidup kita selalu indah,hati ini tidak pernah kenal dekat dengan sabar dan ikhlas kalau setiap yang kita inginkan dikabulkan,kita tidak pernah tau indahnya mendekati ALLAH bersama jutaan doa dan harapan kalau setiap harapan kita selalu berjalan sesuai rencana,kita tak pernah belajar bahwa kecewa itu menguatkan ALLAH TAU JALAN CERITA DALAM HIDUP KITA DAN ENDING DARI CERITA HIDUP KITA.teruslah berbuat baik dan lebih dekat kepada ALLAH .sesungguhnya ALLAH itu dekat QS 50:16

No comments:

Post a Comment