Monday, April 18, 2016

Dicintai

14 ABAD YANG LALU DIA PERNAH MERINDUKANMU
Dialah Rasulullah…
Tepat sembilan hari menjelang wafatnya turunlah firman Allah yang berbunyi:
وَاتَّقُوا يَوْمًا تُرْجَعُونَ فِيهِ إِلَى اللهِ ثُمَّ تُوَفَّى كُلُّ نَفْسٍ مَا كَسَبَتْ وَهُمْ لاَ يُظْلَمُونَ
"Dan peliharalah diri kalian dari (azab yang terjadi pada) hari yang pada waktu itu kalian semua dikembalikan kepada Allah. Kemudian masing-masing diri diberi balasan yang sempurna terhadap apa yang telah dikerjakannya, sedang mereka sedikit pun tidak didzalimi.” (QS. Al Baqarah : 281)

Semenjak itu raut kesedihan mulai tampak di wajah beliau yang suci.
“Aku ingin mengunjungi syuhada Uhud”, ujar beliau.
Beliaupun pergi menuju makam syuhada Uhud, sesampainya disana beliau mendekati makam para syuhada dan berkata :
“Assalamu’alaikum wahai syuhada Uhud, kalian telah mendahului kami. Insya Allah kamipun akan menyusul kalian.”
Ditengah perjalanan pulang, Rasulullah shallallahu alaihi wasallam menangis. Para sahabat yang mendapinginya bertanya ; “Apa yang membuatmu menangis wahai Rasulullah?”
Beliau menjawab ; “Aku rindu kepada saudara-saudaraku.”
Mereka berkata ; “Bukankah kami adalah saudara-saudaramu wahai Rasulullah?”
Beliau menjawab, “Bukan, kalian adalah sahabat-sahabatku. Adapun saudara-saudaraku adalah mereka yang datang sesudahku, mereka beriman kepadaku padahal mereka belum pernah melihatku.”(HR. Ahmad)

Alangkah tulus ungkapan itu.. Namun tersisa beragam tanya.
Kitakah yang dirindukan itu?Bila iya, Sudahkah kita merindukannya?Sudahkah kita beriman sehingga pantas dirindu?Sudahkan kita mengamalkan sunnahnya sebagai bukti cinta?Pantaskah diri yang lalai ini dirindukan Rasulullah?

Duhai.. alangkah malangnya bila yang dirindukan itu terusir dari telaga haudhnya.
Alangkah malangnya bila nanti terdengar darinya ucapan, “menjauhlah dari telagaku…”Kau tahu kenapa? Karena mereka telah merubah-rubah Agama yang dibawanya.
Wahai insan yang dirindu….Ikutilah jalan hidup manusia agung yang dulu pernah merindukanmu..Jauhi segala macam bid’ah dalam agama, agar kau tak terusir dari telaganya.

Buktikan cintamu dengan ittiba’ agar cintamu tak bertepuk sebelah tangan.
Ingat selalu firman Allah azza wa jalla:
Katakanlah (wahai Muhammad): “Jika kalian mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu”. Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (QS. Ali Imran : 31)

Ingat kawan…. Ditepi telaga haudh dia menanti kita..

“Aku akan mendahului kalian di telaga. Aku sebagai saksi atas kalian” dan sesungguhnya—demi Allah— saat ini aku sedang memandang telagaku itu” (HR. al-Bukhari dan Muslim)

Semoga Allah menuntun langkah kita menuju telaga rasul-Nya.

- Aan Chandra Thalib, Mahasiswa Indonesia di Madinah

Wednesday, April 13, 2016

💕Kalimat Cinta Bagi Para Pecinta Al-Quran🎀

Cukuplah satu ayat yang terlupa dari hafalan yang ada sebagai teguran keras dari Allah pada diri seorang penghafal Al-Qur’an.
💌 Teringat akan nasihat: Al-Qur’an itu suci dan hanya mau melekat di hati orang-orang yang suci (selalu berusaha menjaga kesucian diri dari dosa dan kesalahan).
📒 Al-Qur’an itu sensitif dan sangat cemburu ketika ia tak lagi jadi prioritas dan tidak dijaga dengan baik.
💾 Hafalan yang benar-benar lancar tanpa cacat akan sangat terasa nikmatnya ketika kegiatan muraja’ah atau mengulang hafalan.
❓❓Lalu bagaimana seandainya yang terlupa tidak hanya satu atau dua ayat, tapi satu atau dua juz bahkan lebih?
Seakan-akan hafalan tersebut hilang visualisasinya dalam memori saat lisan tak lagi bisa melantunkannya secara refleks.
💔 Cukuplah itu sebagai tanda bahwa ada yang salah dengan perilaku kita, ada yang salah dari manajemen waktu dan kesibukan, ada malam yang mungkin sering terlewatkan dari kegiatan menjaga Al-Qur’an, ada hati yang sering terlenakan, frekuensi muraja’ah dan tilawah yang tak berimbang, dan mungkin ada dosa dan kesalahan yang dilakukan.
📜 Evaluasi diri dan segera lakukan perbaikan bagaimanapun caranya agar Allah mengembalikan lagi kepercayaanNya pada diri kita.
🔐 Karena menghafal adalah sebuah proses perjuangan, ia tidak mungkin bisa diperjuangkan dengan ala kadarnya.
Kenapa berjuang itu manis? Karena ada niat yang harus senantiasa diluruskan dan diperbarui, ada pengorbanan yang harus terus dilakukan, juga ada cinta yang selalu meminta untuk dibuktikan.
🌨 Ya Allah jika nanti telah habis masa kami di dunia ini, ingin rasanya kami ini engkau panggil dalam kondisi husnul khatimah, dengan simpanan ayat-ayat Al-Qur’an yang sempurna, teramalkan, lagi terjaga dengan baik.
Allohumm Aamiin..