Saturday, January 25, 2014

Cinta Dalam ISLAM

Cinta tak pernah meminta untuk menanti. Ia mengambil kesempatan atau mempersilakan. Ia adalah keberanian atau pengorbanan (Salim A Fillah).   cinta dalam perspektif keberanian atau mempersilahkan orang lain. Cinta tidak pernah meminta untuk menanti apalagi memaksa.
Jangan habiskan waktumu hanya menjadi pengagum cinta tanpa suatu keberaniaan karena engkau sebenarnya hanya berkhayal. Keberaniaan cinta bukan hanya pada lelaki tetapi wanita juga. Tentu keberaniaan Khadijah meminta Muhammad Bin Abdullah menjadi suaminya adalah teladan bagi kita. Bahwa wanita juga boleh memberanikan diri. Dan sebagai seorang laki-laki tentu kita tidak boleh memandang sipit seakan tak pantas dilakukan oleh seorang wanita. Tidak.

Cinta adalah Mempersilahkan bukan memaksakan

Cinta adalah mempersilahkan bukan memaksakan. Setelah Abu Bakar mundur, datanglah melamar Fathimah seorang laki-laki lain yang gagah dan perkasa, seorang lelaki yang sejak masuk Islam membuat kaum muslimin berani tegak mengangkat muka, seorang laki-laki yang membuat syaithan berlari takut dan musuh-musuh Allah bertekuk lutut. ’Umar ibn Al Khaththab. Ya, Al Faruq, sang pemisah kebenaran dan kebathilan itu juga datang melamar Fathimah. Dan pada akhirnya lamaran terakhir Ali lah yang disambut dengan Ahlan Wa Sahlan; Selamat datang! Dari cerita di atas kita bisa mengambil hikmah dari sahabat-sahabat Rasul yang begitu berani tetapi mereka juga begitu ikhlas melakukanya. Maka ketika niat baik mereka; lamaran mereka tertolak. Mereka mempersilahkan yang lainya untuk menjemputnya. Tak ada yang memaksakan perasaanya terhadap orang yang dicintainya. Bisa jadi itu (memaksakan) bukanlah sebuah cinta tetapi nafsu dalam diri. Maka jika kita mencintai maka beranikan diri menjemputnya akan tetapi ketika tertolak itu artinya mempersilahkan yang lainya. Itulah Cinta kau berani atau mempersilahkan yang lainya.

Cinta adalah sebuah keyakinan

Cinta adalah sebuah keyakinan. Dalam kegamangan hati kau tetap yakin. Dalam kebimbangan hati kau tetap yakin. Pun dalam kesakaun kau tetap yakin. Karena cinta bukan sekedar keberaniaan tetapi ia adalah keyakinan. Ia berani karena yakin. Seperti Fatimah yang sangat yakin orang yang ia cintai akan datang menjemputnya. Padahal dua sahabat Rosul terbaik telah memberanikan diri untuk menjemputnya, berlomba-lomba mendapatkan akad itu. Namun lihatlah seorang Fatimah dia yakin orang yang ia cintai dalam diam akan datang menjemputnya. Hingga setelah menikah ia berkata pada suaminya yang tercinta: “hai kekasihku tahukah kau? Sebelum ku menikah, ada seorang pemuda yang aku cintai” ucap Fatimah kepada suaminya; Ali Bin Abi Thalib. Yang ditanyapun penasaran dan penuh tanda Tanya. “Siapakah lelaki itu ya Fatimah” jawab Ali penuh tanda Tanya “laki-laki itu adalah kau” jawab Fatimah dengan penuh cinta. Begitulah Cinta ia memiliki nilai keyakinan. nilai keyakinan ini tentu juga beraslal dari suatu kecenderungan perasaan yang dimiliki oleh seseorang melalui istikharoh cinta kepada-Nya. Tentu kita ingat salah satu hadist berikut ini

“APABILA datang laki-laki (untuk meminang) yang kamu ridhoi agamanya dan akhlaknya maka nikahkanlah dia, dan bila tidak kamu lakukan akan terjadi fitnah di muka bumi dan kerusakan yang meluas.” (HR. Tirmidzi dan Ahmad).

Tetapi apa yang terjadi dengan Fatimah dengan sahabat-sahabat Rosul yang telah melamarnya? Semua laki-laki yang melamar Fatimah adalah orang-orang pilihan terbaik saat itu. Sahabat-sahabat yang tak diragukan lagi agama dan akhlaknya. Maka seorang akhwat atau wanita boleh-boleh saja menolak laki-laki yang datang melamarnya walaupun agamanya baik. Tentu Cinta tetaplah cinta. Di dalamnya ada perasaan kecenderungan hati. Di dalamnya ada kekaguman hati. Maka jika Fatimah lebih mencenderungkan hatinya kepada Ali. Itulah cinta; tak ada rumus yang pasti. Maka jika kita seorang laki-laki tertolak lamaranya, janganlah berkecil hati dan jangan pula mencaci wanita yang telah menolak kita karena kita merasa telah baik agamanya. Karena kita merasa telah memiliki segalanya.

Cinta adalah keikhlsanan

Seringkali seorang yang cintanya tertolak mudah sekali untuk kecewa. Ia kecewa karena segala ikhtiar dan doanya selama ini tidak terjawab oleh Allah. Bahwa apa yang ia inginkan benar-benar tak terwujud. Janganlah tergesa-gesa kecewa karena pilihan Allah pasti yang terbaik.

“Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui.” (Q.S. Al-Baqoroh; 216)

Sesungguhnya Allah lebih mengetahui yang terbaik untuk diri kita. Hingga kekasih sebagai pasangan hidup pun Allah yang lebih mengetahui. Kadang teramat banyak pemuda yang terlalu yakin kemudian dia kecewa karena yang ia yakini ternyata tak seperti yang diharapkan. Maka sesungguhnya hanya keikhlasan sebagai jalan untuk menenangkan jiwa dari segala liku-liku cinta di dunia. Ada satu doa sebagi penguat keikhlasan kita dalam mencintai seseorang dengan penuh keihkhlasan. Doa yang diucapkan Rosulullah kepada Rabb-Nya. Sebuah doa yang patut kita teladani;

“Ya Allah, berilah aku rezeki cinta Mu dan cinta orang yang bermanfaat buat ku cintanya di sisi Mu. Ya Allah segala yang Engkau rezekikan untukku di antara yang aku cintai, jadikanlah itu sebagai kekuatanku untuk mendapatkan yang Engkau cintai. Ya Allah, apa yang Engkau singkirkan di antara sesuatu yang aku cintai, jadikan itu kebebasan untuku dalam segala hal yang Engkau cintai." (HR. Al-Tirmidi)

Dalam doa tersebut mengisyaratkan manakala kita mencintai sesuatu maka jadikan itu sebagai kekuatan agar bisa mendapatakan apa yang Allah cintai dan jika Allah menyingkirkan apa yang kita cintai maka jadikan itu sebagai kebebasan untuk senantiasa mencintai apa yang Allah cintai. Bukan karena mencintaimu aku menjadi merana.

Bukan pula karena mengagumimu aku menjadi menderita. Tetapi saat ku artikan cinta adalah kebersamaan denganmu, itulah penderitaan cinta yang sesungguhnya. karena cinta adalah keberaniaan atau mempersilahkan. Ia bukanlah rangkaian kata kerja pemaksaan. Yaitu Pemaksaan kebersamaan denganmu.

Barakallahufiikum, semoga bermanfaat
 

Hati yang Sehat

Di antara tanda hati yang sehat menurut Ibnul Qayyim adalah:

Pertama: Tidak bosan berzikir kepada Allah, berkhidmat kepada-Nya, tidak mencari teman kecuali karena Allah semata.

Kedua: Jika kehilangan waktu ibadahnya, maka dia mendapatkan kesedihan melebihi orang yang kehilangan harta bendanya.














Ketiga: Senantiasa rindu untuk berkhidmat kepada Allah dengan ibadah,sebagaimana kebutuhan seorang yang lapar terhadap makanan dan minuman.

Keempat: Apabila melaksanakan salat maka hilanglah kegundahan dan kegelisahan mengenai dunianya. Ketika selesai dari salat maka mendapatkan ketenteraman dan kebahagiaan dalam hatinya.

Kelima: Tujuan hidupnya senantiasa tertuju hanya kepada Allah.

Keenam: Sangat memanfaatkan waktunya, tidak dibiarkan lewat begitu saja tanpa ada manfaatnya.

Ketujuh: Kesungguhannya memperbaiki amal perbuatannya, senantiasa mengikhlaskan niat kepada Allah, berbuat baik, dan selalu menjadikan Rasulullahshallallahu ‘alaihi wasallam sebagai suri teladan dalam segala aktivitasnya.
(Diringkas dari kitab Ighasatu al-Lahfan, Ibnu Qayyim al-Jauziah)

sumber : http://buletinaliman.com/urgensi-hati-dan-tanda-sehatnya/


ingat hanya dengan mengingat Allah hati akan tentram dan Sebaliknya, ketika kita jarang ingat kepada Allah, hati akan kering dan gersang. Sejauh mana kita sungguh-sungguh ingin hidup dalam
ketentraman hati, maka akan sangat terlihat dari berapa banyak waktu yang kita gunakan untuk mengingat Allah. 


Ada orang yang ingat Allah ketika shalat saja. Itu artinya, ia akan selalu gelisah diluar shalat. Ada yang ingat Allah hanya ketika ia mendapat ancaman saja. Bahkan, ada yang benar-benar tidak tahu siapa
itu Allah selama hidupnya. Orang yang tidak kenal Allah, sehebat apapun ia, dan sebanyak apapun harta yang dimilikinya, serta setinggi apapun derajatnya dimata manusia, sungguh ia akan selalu dicekam gelisah. Sementara orang-orang yang mendalam pengenalannya terhadap Allah, hatinya
selalu tertambat hanya kepada-Nya. Apapun yang ia lihat, ia dengar dan ia rasakan, selalu dikorelasikan dengan Dzat pencipta alam semestaini. Milik
Allah semata semua yang ada di langit dan di bumi.



 

Saturday, January 11, 2014

Ketika muslimah jatuh cinta

Ketika muslimah jatuh cinta..
Biarkan cinta itu tersimpan dalam diam..
Jagalah cinta itu agar tetap berada dalam fitrahnya..
Selayaknya seorang muslimah menjaga izzah dirinya..

Jangan biarkan cinta itu jatuh..
Terjerumus ke dalam jurang hitam kelabu..
Jurang yang penuh bujuk rayu dan hawa nafsu..
Membuat hati mati dan kehilangan jati diri..
Hanya sesal yang tersisa di kemudian hari..


Jika benar cinta itu kerana ALLAH maka biarkanlah ia mengalir mengikut aliran ALLAH kerana hakikatnya ia berhulu dari ALLAH maka ia pun berhilir hanya kepada ALLAH..

Cukup cintai dia dalam diam..,
Bukan kerana membenci hadirnya.. tetapi menjaga kesucinnya bukan kerana menghindari dunia.. tetapi meraih syurgaNYA bukan kerana lemah untuk menghadapinya.. tetapi menguatkan jiwa dari godaan syaitan yang begitu halus dan menyelusup..

Cukup cintai dia dari kejauhan..,
Kerana hadirmu tiada kan mampu menjauhkannya dari ujian.. kerana hadirmu hanya akan menggoyahkan iman dan ketenangan.. kerana mungkin sajakan membawa kelalaian hati-hati yang terjaga..
Cukup cintai dia dengan kesederhanaan..,
Memupuknya hanya akan menambah penderitaan.. menumbuhkan harapan hanya akan membumbui kebahagiaan para syaitan..

Mencintai seseorang dalam diam hanya akan menyembunyikan perasaan tersebut dari syaiton, namun tidak menyebunyikan perasaan tersebut dari Allah. InsyaAllah Allah yang akan menjaga kesucian perasaan tersebut.

Jodoh dunia akhirat namamu rahasia tapi kau ada di masa depanku. Ku merayu pada allah yg tau isi hatiku

Terkadang bukan suasana yg harus diganti, tapi perasaan didalam hati lah yg harus di ubah. Kita tidak mungkin bisa merubah seseorang kecuali kita merubah diri kita sendiriagar menjadi wanita sholeha.



Jika benar dia juga ada menyimpan perasaan yang sama, aku harap agar Engkau kuatkan hatinya. Tabahkan hatinya dalam beribadat kepada-Mu kerana kelak dia bakal menjadi imam pada seorang wanita & zuriatnya. Kukuhkan cintanya agar dia tidak mencintai, merindui dan mengingatiku lebih daripada dia mencintai, merindui dan mengingati-Mu dan sayyiduna Nabi Muhammad Al-Mustafa. Aku tidak mau itu terjadi.. Tuhan inilah yg kupinta, demi-Mu aku melepaskan apa yang ada. Dan demi mujahadah ini peliharalah jiwaku dan hatiku, genggamlah erat ia wahai Tuhanku, ini milik-Mu  ♥


Tetep jaga jarak yaa.. No khalal


                                                                       until akad

                                   Cinta sejati datangnya dari Allah, yang Maha Pembolak balik Hati


Goresan Mata Pedang

CIRI-CIRI PRIBADI BAKAT MENGHAFAL AL QUR’AN 
dari taujih dari Ustadz Abdul Aziz Abdul Rauf, Lc Al Hafidz

1. Kuat berlama-lama membaca al qur’an
2. Senang dan termotivasi setiap mendengar taujih al qur’an
3. Senang mendengar bacaan al qur’an dalam waktu yang lama
4. Menempatkan waktu wajib untuk al qur’an
5. Senang bergaul dengan para penghafal al qur’an
6. Ngiri berat ketika melihat orang hafal al qur’an
7. Banyak berdo’a untuk menjadi hafidz al qur’an
8. Senang dengan qiyamul lail yang panjang
9. Selalu ingin menjadikan setiap waktu bersama al qur’an
10. Kita tidak akan menyerah dengan rasa futur/malas yang hadir

Lalu, bagaimanakah kita?


tidak ada seorang anak yg kemudian menjadi sholeh/sholehah kalau tidak dimulai dari orang tua nya. atas izin اَللّه . dari hafalan Qur'an kita, bisa ngasih orangtua surga. surga itu mahal. anak sholeh/sholehah itu mahal.

#حديث

عن ابن مسعود قال : قال رسول الله صلى الله عليه وسلم
 { : من قرأ حرفا من كتاب الله فله حسنة والحسنة بعشر أمثالها ، لا أقول الم حرف ، ولكن ألف حرف ، ولام حرف ، وميم حرف }
 . رواه الترمذي .

“Dari Abu Musa r.a. dari Nabi saw, beliau bersabda : “Berhati-hatilah kamu sekalian terhadap Al Qur'an ini. Demi Dzat yang jiwa Muhammad berada dalam genggaman-Nya sungguh Al Qur'an itu lebih cepat terlepasnya dari pada onta dari tali ikatnya”.
(Riwayat Buhari dan Muslim)


*Tidak ada hasil yang baik tanpa pengorbanan, tidak ada pencapaian yang didapatkan tanpa kesungguhan dan kerja keras  

Hafalan Quran perdalam lagi
Tahajjud-tilawah agenda diri
Mabit dan tatsqif janganlah pergi
Balik lagi deh jadi aktivis sejati hamasa ╭( '̀⌣'́ )ง







Always Allah ^-^

"Jika Allah mengabulkan doamu, maka Allah meneguhkan kepercayaanmu kepadaNya, jika Allah menangguhkan doamu, maka Allah menguji kesabaranmu, jika Allah tidak mengabulkan doamu, maka Allah telah merencanakan sesuatu yang lebih baik buatmu".

“Dan barang siapa yang bertawakal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan) nya” (QS. At-Thalaaq: 3)




Nabi -Shallallahu ‘alaihi wasallam-,
 
إِنَّ الْعَبْدَ إِذَا أَخْطَأَ خَطِيْئَةً نُكْتَتْ فِيْ قَلْبِهِ نُكْتَةً سَوْدَاءَ, فَإِذَا هُوَ نَزَعَ وَاسْتَغْفَرَ وَتَابَ سُقِلَ قَلْبُهُ وَإِنْ عَادَ زِيْدَ فِيْهَا حَتَّى تَعْلُوَ قَلْبَهُ
 
“Sesungguhnya seorang hamba jika melakukan suatu dosa, maka dosa itu menjadi titik hitam di dalam hatinya. 
 
Jika dia bertaubat dan mencabut serta berpaling (dari perbuatannya) maka mengkilaplah hatinya. Jika ia mengulanginya, maka titik hitam itupun bertambah hingga memenuhi hatinya. ” [HR. At-Tirmidzi dalam Sunan-nya (3334), dan Ibnu Majah Sunan-nya (4244).
 Hadits ini di-hasan-kan oleh Syaikh Al-Albaniy dalam Shohih At-Targhib (1620)] Allah Yang Maha Penyayang telah memberikan solusi kepada para hamba-Nya untuk membersihkan noda-noda maksiat yang menutupi hati mereka, sehingga hati mereka menjadi suci dan tenang. Kesucian dan kedamaian hati itu akan didapatkan dengan ber-dzikir (ingat) kepada Allah -Subhanahu wa Ta’la-, baik dengan lisan, hati, dan anggota badan.
Dengan cara inilah seseorang akan merasakan manisnya iman, kebahagiaan hidup dan kedamaian yang tiada taranya. Dimana kedamaian tersebut akan menjadi istana yang megah di dalam hatinya saat suka maupun duka, senang maupun susah, resah dan gelisah; hatinya senantiasa tertambatkan hanya untuk mengingat Allah -Subhanahu wa Ta’la- dan lisannya selalu basah melantunkan lafazh-lafazh yang mulia dengan penuh rasa harap dan takut hanya kepada-Nya. Allah -Subhanahu wa Ta’la- berfirman,
“(Yaitu) orang -orang yang beriman dan hati mereka manjadi tenteram dengan mengingat Allah . Ingatlah, Hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram. ” ((QS. Ar-Ra’d:28 ).
Dengan senantiasa ber-dzikir (ingat) kepada Allah, maka ketentraman hati, keutamaan dan pahala yang besar telah menanti di depan mata. Inilah amalan yang banyak dilalaikan oleh kebanyakan manusia pada hari ini. Mereka telah disibukkan oleh dunia, pekerjaan dan keluarganya. Padahal amalan ini sangat ringan di lidah namun memiliki keutamaan yang luar biasa. Allah –Ta’ala- berfirman,
“Laki-laki dan perempuan yang memelihara kehormatannya, laki-laki dan perempuan yang banyak menyebut (mengingat) Allah, Allah Telah menyediakan untuk mereka ampunan dan pahala yang besar. ” ( QS. Al-Ahzab: 35)
“Peliharalah Allah, pasti Allah memeliharamu. Peliharalah Allah, pasti kamu mendapatiNya bersamamu. Bila kamu meminta sesuatu, maka mintalah kepada Allah dan bila kamu meminta pertolongan, maka mintalah pertolongan Allah. Ketahuilah, sekiranya seluruh umat berkumpul untuk memberikan suatu manfaat kepadamu, maka mereka tidak akan dapat memberikannya kecuali sesuatu yang telah ditakdirkan Allah atasmu, dan sekiranya seluruh umat berkumpul untuk melakukan bencana ke atasmu, maka mereka tidak akan dapat melakukannya kecuali sesuatu yang telah ditakdirkan Allah atasmu. Pena-pena telah diangkat dan kertas pun telah kering.” (H.R Tirmidhi daripada Ibnu Abbas).

Ingin tenang dan tak kecewa? Jangan mengharap apapun dari manusia. Cukuplah dari Allah. Kita sering berharap kepada makhluk yangg tak ada apa-apa dan yang tak berdaya tanpa izin Allah. Maka hati akan resah dan banyak kecewa. Hasbunallahu wani’mal wakil – cukuplah Allah sebagai pelindung kami dan Dia adalah sebaik-baik pelindung.
 

Ya muqallib al-qulub, thabbit qalbi ‘ala dinik
Wahai Tuhan Yang Membolak-balikkan hati, tetapkan hati ini di atas agama-Mu
 
Ya muqallib al-qulub, thabbit ‘ala’l-haqq
Wahai Tuhan Yang Membolak-balikkan hati, tetapkan hati ini di atas kebenaran-Mu
 
Ya muqallib al-qulub, thabbit qalbi ‘ala ta’atik
Wahai Tuhan Yang Membolak-balikkan hati, tetapkan hati ini dgn taat pada-Mu